PKL di Trotoar Melawai, Sandiaga Uno Klaim Tak Usik Pejalan Kaki

Kamis, 1 Maret 2018 14:46 WIB

Puluhan pedagang berjualan di atas trotoar dan drainase di Jalan Sunan Ampel, Melawai, Jakarta Selatan, 27 Februari 2018. Mereka bakal digusur untuk dipindahkan ke Blok S. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan sudah 75 pedagang kaki lima (PKL) Jalan Sunan Ampel, Melawai yang mendaftarkan diri ke OK-OCE di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Keberadaan PKL di kawasan tersebut menjadi kebutuhan masyarakat sekitar.

“Termasuk karyawan gedung-gedung tersebut, gedung PLN yang karyawannya kemarin secara volunteer datang ke saya. Mereka bilang bahwa kami butuh untuk makan pagi di sini, untuk makan siang,” ujar Sandiaga Uno di Hotel Luminor, Jakarta Pusat, Kamis 1 Maret 2018.

Menurut Sandiaga Uno, paling penting masyarakat sekitar mendukung keberadaan PKL di Melawai. “Nah, pemerintah harus mencari balancing (seimbang) bagaimana bisa mengelola teman-teman tersebut,” ujar Sandiaga.
Baca : Sandiaga Uno Bela PKL Melawai yang Akan Digusur Pak Camat

Sandiaga Uno mengaku sudah menanyakan kepada sejumlah pejalan kaki yang menggunakan trotoar. Mereka tidak merasa terganggu dengan adanya PKL. “Dijawab kami justru perlu ini. Jadi karena itu bukan arteri jalan kaki. Karena trotoar itu memang harus menjadi fungsinya untuk pejalan kaki. Kita harus carikan jalan supaya ada sedikit ruang untuk pejalan kaki“ papar Sandiaga lagi.

Sebelumnya, Camat Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Aroman Nimbang, mengatakan para pedagang di atas trotoar Jalan Sunan Ampel, Melawai segera direlokasi. Sejauh ini, para pedagang juga belum masuk program OK-OCE. "Belum ada izinnya. Tapi memang tidak dilarang untuk sementara," ucap Aroman di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2018.

Menurut Aroman, pemerintah akan mengeluarkan beleid seperti diskresi agar mereka masih bisa berjualan sambil menunggu untuk merelokasi para pedagang ke Pasar Blok S. "Jadi tolong ditegaskan bahwa itu tidak ada izin dari Pemkot (Jakarta Selatan), kecamatan, ataupun kelurahan. Hanya menata sementara sambil menunggu relokasi," ujar Aroman.

Aroman juga menuturkan, awalnya, para pedagang terlihat berantakan, bahkan sampai di bahu-bahu jalan. Lalu, pemerintah menata agar mereka tidak berjualan sampai di bahu jalan.

Adapun pemasangan spanduk OK OCE di lapak mereka merupakan inisiatif mereka sendiri. Sejauh ini, pihaknya sudah mendata para pedagang di sekitar jalan tersebut. Jumlahnya sekitar 114 PKL.

Berita terkait

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

35 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

7 Agustus 2023

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

Keluarga Mahasiswa ITB mencatat beberapa masalah yang harus dijelaskan sebelum relokasi PKL.

Baca Selengkapnya

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

2 Juni 2023

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

Di kawasan Pantai Padang, memang berdiri tenda-tenda semi permanen milik pedagang.

Baca Selengkapnya

Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

21 Mei 2023

Protes PKL Serobot Trotoar, Warga Komplek Pertamina Pondok Ranji Pasang Spanduk

Ketua RT Kompleks Pertamina sebut warga telah mengadukan PKL serobot trotoar itu ke Kecamatan Ciputat, namun keluhan itu tidak digubris oleh camat.

Baca Selengkapnya