TEMPO.CO, Jakarta - Camat Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Aroman Nimbang, mengatakan para pedagang, termasuk pedagang kaki lima (PKL), di atas trotoar Jalan Sunan Ampel, Melawai segera direlokasi.
Sejauh ini, para pedagang juga belum masuk program OK OCE. "Belum ada izinnya. Tapi memang tidak dilarang untuk sementara," ucap Aroman di Jakarta, Selasa, 27 Februari 2018.
Baca: Jadi Viral, Trotoar Jalan Sudirman Kini Bersih dari Serbuan PKL
Menurut Aroman, pemerintah akan mengeluarkan seperti diskresi agar mereka masih bisa berjualan sambil menunggu untuk merelokasi para pedagang ke Pasar Blok S. "Jadi tolong ditegaskan bahwa itu tidak ada izin dari Pemkot (Jakarta Selatan), kecamatan, ataupun kelurahan. Hanya menata sementara sambil menunggu relokasi," ujar Aroman.
Aroman juga menuturkan, awalnya, para pedagang terlihat berantakan, bahkan sampai di bahu-bahu jalan. Lalu, pemerintah menata agar mereka tidak berjualan sampai di bahu jalan.
Adapun pemasangan spanduk OK OCE di lapak mereka merupakan inisiatif mereka sendiri. Sejauh ini, pihaknya sudah mendata pedagang di sekitar jalan tersebut. Jumlahnya sekitar 114 pedagang.
"Mereka memang sudah lama berjualan di sana. Dan dari lingkungan juga tidak keberatan. Ya, sementara kami tata dulu di situ sambil menunggu relokasi," ucap Aroman. "Sudah dipersiapkan di Blok S."
Seorang pedagang, Purwadi, 50 tahun, mengatakan para pedagang berinisiatif membuat spanduk agar pemerintah mau membina mereka. Alasannya, selama ini, pedagang yang berjualan di trotoar dan drainase Jalan Sunan Ampel kerap kucing-kucingan dengan petugas.
"Kami ingin mencari solusi," ujar Purwadi, yang berjualan jam tangan dan kacamata di Jalan Sunan Ampel.
Purwadi menuturkan pedagang, termasuk PKL, membuat spanduk karena pemerintah mau melakukan pembinaan. Ditambah, pedagang sudah bertemu dengan pihak kelurahan untuk meminta izin berjualan. "Kelurahan sudah membolehkan. Tapi ada embel-embel untuk membeli tenda," ucapnya.