Kenapa Penyerapan Anggaran Anies-Sandi Buruk? Ini Kata Pengamat

Sabtu, 3 Maret 2018 10:28 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berfoto selfie saat menghadiri Festival Danau Sunter, di Jakarta Utara, 25 Februari 2018. TEMPO/Maria Fransisca

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, mengkritik rendahnya penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta pada triwulan pertama pemerintahan Anies-Sandi. Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno menargetkan, pada triwulan pertama, pihaknya mampu menyerap Rp 20 triliun dari total APBD 2018 sebesar Rp 77,1 triliun. “Namun faktanya, triwulan awal ini hanya mampu menyerap 6 persen atau sekitar Rp 5 triliun,” ujar Trubus, Sabtu, 3 Maret 2018.

Menurut Trubus, serapan anggaran yang rendah ini sebenarnya menjadi masalah yang selalu dihadapi pemimpin Jakarta. Bahkan masalah ini kerap dijadikan senjata untuk menyerang lawan politik. “Mengapa demikian? Ada lima yang menjadi persoalannya,” ucap Trubus.

Pertama, tutur Trubus, gubernur tidak membuat perencanaan pembangunan yang akurat. Kedua, lemahnya pembinaan, pengendalian, dan pengawasan oleh gubernur sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan urusan pemerintahan. “Ketiga, kepemimpinan dan karakter gubernur belum mampu mendorong atau memotivasi perangkat dan aparatur daerah sebagai pelaksana pembangunan,” ujarnya.

Persoalan keempat, tutur Trubus, ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan. “Terakhir, kelemahan perangkat SKPD, deputi, inspektorat, dan aparatur dalam menerjemahkan instruksi yang diberikan pemimpin daerah dalam melaksanakan program yang sudah ditetapkan,” katanya.

Menurut Trubus, penggunaan anggaran yang tidak maksimal mengakibatkan banyak persoalan yang belum bisa teratasi. Misalnya masalah kemiskinan, pengangguran, banjir, kemacetan, kesehatan, dan pendidikan yang tidak kunjung terselesaikan. “Ironisnya, dalam kampanye pilkada DKI lalu, Anies mengkritik pedas terkait dengan rendahnya serapan anggaran Gubernur Ahok,” ucapnya. Namun, setelah Anies memimpin Jakarta, permasalahan serupa justru dialami sendiri.

Sebelumnya Gubernur Anies Baswedan mengatakan, pertumbuhan serapan tidak bisa terpaku hanya pada nominal. “Bukan nominal persentasenya, tapi year on year," kata Rabu lalu. "Jadi, Februari 2018 dan Februari 2017 serta Februari 2016 (dibandingkan)."

Menurut Anies, pola pembelanjaan pemerintah Anies-Sandi baru eksekusinya pada pertengahan tahun. Bahkan, sebagian program dilaksanakan pada akhir tahun. “Itu yang mau digeser," katanya. Ia berharap tahun ini pelaksanaan belanja diupayakan di tengah tahun. Tahun berikutnya pembelanjaan dilakukan lebih awal.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

8 Maret 2023

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

Pemerintah mempertimbangkan opsi retrofit atau perpanjangan umur pakai kereta listrik atau KRL menggunakan komponen kereta lain.

Baca Selengkapnya

Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

9 Agustus 2022

Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

Penjualan saham bir PT Delta Djakarta adalah bagian dari janji kampanye Anies Baswdan dan Sandiaga Uno saat Pilgub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penggusuran di Sunter Pilih Anies-Sandiaga di 2017

18 November 2019

Cerita Korban Penggusuran di Sunter Pilih Anies-Sandiaga di 2017

Warga bernama Ahmad Dahri menyebut dia dan seluruh korban penggusuran di Sunter sudah memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada 2017.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Wagub Molor di DPRD DKI, Sandiaga Uno Bilang Begini

21 September 2019

Pemilihan Wagub Molor di DPRD DKI, Sandiaga Uno Bilang Begini

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendorong agar anggota DPRD DKI segera memilih pengganti dirinya.

Baca Selengkapnya

Pergub Budaya Betawi Tak Rampung, FBR Kecewa pada Anies Baswedan

2 Maret 2019

Pergub Budaya Betawi Tak Rampung, FBR Kecewa pada Anies Baswedan

FBR kecewa dengan Anies Baswedan yang belum menyempurnakan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelesatrian Kebudayaan Betawi.

Baca Selengkapnya

Cawagub DKI Sudah Diserahkan ke Anies, FBR Merasa Dikhianati PKS

2 Maret 2019

Cawagub DKI Sudah Diserahkan ke Anies, FBR Merasa Dikhianati PKS

FBR kecewa karena tidak pernah diajak bicara oleh PKS terkait penentuan cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

DKI Terbitkan Pergub OK-OCE, Ini Kata Perkumpulan Soal Isinya

18 Oktober 2018

DKI Terbitkan Pergub OK-OCE, Ini Kata Perkumpulan Soal Isinya

Peraturan Gubernur atau Pergub Nomor 102 tahun 2018 yang mengatur Pengembangan Kewirausahaan Terpadu atau dikenal OK-OCE akhirnya terbit.

Baca Selengkapnya

Setahun Anies Baswedan, Ada Standar Baru Ukur Kinerja Pegawai DKI

17 Oktober 2018

Setahun Anies Baswedan, Ada Standar Baru Ukur Kinerja Pegawai DKI

Pegawai DKI eselon ketiga ke atas memiliki standar mutu kerja secara kuantitatif pada setahun Anies Baswedan menjadi gubernur.

Baca Selengkapnya

Setahun Anies Baswedan, Bagaimana 23 Janji Kampanye Ditunaikan

17 Oktober 2018

Setahun Anies Baswedan, Bagaimana 23 Janji Kampanye Ditunaikan

Setahun Anies Baswedan, menegaskan bahwa RPJMD telah mencerminkan janji kampanyenya dalam pilkada 2017.

Baca Selengkapnya

Setahun Anies Baswedan, Pengamat: Hindari Program Mengada-ada

9 Oktober 2018

Setahun Anies Baswedan, Pengamat: Hindari Program Mengada-ada

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menyarankan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk mengevaluasi kinerja program-program unggulan.

Baca Selengkapnya