Pengendara mobil terjebak macet di jalan Sudirman ke arah jalan Thamrin, Jakarta (8/12). Kemacetan tersebut akibat penutupan dua lajur jalan di Dukuh Atas, karena ada perbaikan jalan. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno minta lembaga swadaya masyarakat (LSM) dilibatkan dalam desain baru Sudirman-Thamrin menanggapi protes Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Koalisi Pejalan Kaki. Kemarin, Walhi serta Koalisi Pejalan Kaki menolak dan memprotes rencana Pemerintah Provinsi DKI mencabut dan menebang 451 pohon di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman-M.H.Thamrin.
Pencabutan pohon di ruas Jalan Sudirman-Thamrin tersebut merupakan bagian dari program penataan trotoar dan jalan protokol yang ditargetkan rampung pada Juli 2018 sebelum Asian Games 2018.
"Saya sudah mengingatkan Dinas Kehutanan dan dinas terkait untuk merangkul komunitas dan diajak bicara," ujar Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, hari ini, Kamis, 8 Maret 2018.
Sandiaga Uno menuturkan masukan dari Walhi dan Koalisi Pejalan Kaki menjadi pertimbangan yang sangat penting. Ia akan mengingatkan dinas terkait untuk mengajak komunitas tersebut mendampingi proses penataan jalan.
Koordinator Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, mengkritik minimnya ruang partisipasi publik dalam perencanaan desain baru trotoar dan Jalan Sudirman-Thamrin. Ia mengaku komunitasnya tidak dilibatkan Pemprov DKI dalam proses penentuan desain.
Walhi juga menolak rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, menata trotoar Sudirman-Thamrin dengan menebang 451 pohon di ruas jalan tersebut. Kepala Divisi Kampanye Perkotaan dan Energi Eksekutif Nasional Walhi Dwi Sawung menekankan soal sulit dan mahalnya proses pemindahan pohon. Selain itu, menurut dia, fungsi pohon juga akan menghilang.
Mengenai wacana pemindahan pohon di Sudirman-Thamrin, Sandiaga Uno membenarkan kabar lokasi pemindahan pohon ke Waduk Pluit. Ia menyerahkan teknis pelaksanaan kepada Dinas Kehutanan. "Nanti teknisnya disampaikan oleh Dinas Kehutanan," tuturnya.