Ganjil Genap di Tol Cikampek Berpotensi Diperluas Hingga Tambun
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Sabtu, 10 Maret 2018 19:02 WIB
TEMPO.CO, Bekasi -General Manajer PT. Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman mengatakan kebijakan ganjil genap Tol Cikampek berpotensi diperluas ke sejumlah gerbang tol lain. "Sekarang baru di Bekasi Barat dan Bekasi Timur," kata Raddy di Bekasi, Jumat, 9 Maret 2018.
Menurut dia, dua gerbang tol di Tol Cikampek itu dipilih oleh pemerintah karena hasil kajian v/c ratio telah melampaui angka 1. Artinya lalu lintas kendaraan di Bekasi Timur sampai dengan Bekasi Barat cukup padat dibanding gerbang tol lain dari Tambun sampai dengan Pondok Gede Barat.
Baca: BPTJ: Ganjil Genap di Tol Cikampek Solusi Paling Cepat
Ia mencatat, ada sekitar 8.000 kendaraan keluar dari gerbang tol Bekasi Timur, Bekasi Barat I dan Bekasi Barat II mulai pukul 06.00-09.00 WIB saban hari. Rinciannya 2.600 unit kendaraan keluar dari GT Bekasi Barat I, 3.000 kendaraan di GT Bekasi Barat II menuju Jakarta, dan 2.400 keluar dari GT Bekasi Timur.
Menurut dia, dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2018 tentang Pengaturan Lalu Lintas Selama Masa Pembangunan Proyek Infrastruktur Strategi Nasional di Ruas Tol Cikampek sebetulnya tak hanya Bekasi Barat dan Bekasi Timur, tapi mulai dari Pondok Gede sampai Tambun. "Karena yang terpadat di Bekasi Barat dan Timur, diberlakukan di sana dulu," kata dia.
Baca: IPW: Sistem Ganjil Genap Tol Cikampek Menghina Masyarakat Bekasi
Karena itu, jika mengacu kepada peraturan itu ganjil genap juga berpotensi diterapkan di GT Pondok Gede Barat, GT Pondok Gede Timur, sampai dengan Tambun. Artinya, kata dia, kendaraan pribadi tak akan bisa memilih-milih gerbang tol untuk masuk ke tol Cikampek menuju ke Jakarta. "Kebijakan ini semata-mata untuk mengurai kepadatan di tol," kata dia.