Satgas Cyber Crime Sebut Hacker Surabaya Black Hat Langgar Pidana

Rabu, 14 Maret 2018 13:21 WIB

Tiga tersangka jaringan hacker internasional ditunjukkan saat rilis hasil perkara ilegal akses terhadap sistem elektronik oleh kelompok peretas (hacker) Surabaya Black Hat (SBH) di Polda Metro Jaya, Jakarta, 13 Maret 2018. Tiga tersangka yang masih berstatus mahasiswa itu menggunakan akun paypal dan bitcoin untuk melancarkan aksinya. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Para tersangka peretas sistem elektronik atau hacker yang diciduk di Surabaya menganggap penetration test atau pentest yang mereka lakukan sudah lumrah dalam dunia peretasan. Pembobolan sistem elektronik itu terungkap setelah Satgas Cyber Crime menyelidiki sindikat hacker Surabaya Black Hat itu.

Kepala Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Roberto Pasaribu mengatakan polisi menangkap tiga tersangka berinisial NA, 21 tahun, KPS (21), dan ATP (21). Mereka menyebut tindakan peretasan itu hanya pentest terhadap sistem-sistem elektronik yang dibobol.

Namun, Roberto menjelaskan, yang dilakukan ketiga tersangka sesungguhnya bukan pentest, melainkan injeksi SQL (SQL injection). Teknik tersebut menyalahgunakan sebuah celah keamanan yang terjadi dalam lapisan basis data sebuah aplikasi. "Bagi kami, ini adalah pidana. Sebuah penetration testing yang dilakukan kepada sebuah sistem IT harus memiliki izin dari pemilik sistem," ucap Roberto di Polda Metro Jaya, Selasa, 13 Maret 2018.

Baca: Hacker Videotron Porno Ditangkap

Pemilik sistem elektronik yang diretas, ujar Roberto, harus lebih dulu mengizinkan sistemnya diretas, dicoba, ataupun diuji melalui pentest dengan memaparkan IP address. "Ini yang kami bilang sangat berbahaya, karena di satu sisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada suatu sistem seseorang," tuturnya.

Dalam kasus injeksi SQL, peretas tidak memperingatkan pemilik sistem lebih dulu karena mereka masuk melalui bahasa pemrograman (coding). Perbuatan mereka dianggap sebagai tindak pidana ketika mengambil gambar isi sistem yang dibobol dan mengirimkan surat elektronik (surel) kepada admin sistem tersebut yang menawarkan pertukaran informasi celah-celah rentan dalam sistem itu dengan sejumlah uang. Jika korban peretasan menolak, peretas akan mengambilalih atau merusak sistem tersebut.

Akibat perbuatannya, tiga tersangka hacker asal Surabaya ini terancam dikenai sanksi sesuai dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yakni ancaman pidana 8-12 tahun dan/atau denda Rp 800 juta-5 miliar.

SALSABILA PUTRI PERTIWI | TD

Advertising
Advertising

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

5 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

11 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

17 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

24 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

24 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

39 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

40 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

45 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya