Peretas dari Surabaya Incar Sistem Elektronik Bisnis 40 Negara

Reporter

Andita Rahma

Kamis, 15 Maret 2018 06:30 WIB

Tiga tersangka jaringan hacker internasional ditunjukkan saat rilis hasil perkara ilegal akses terhadap sistem elektronik oleh kelompok peretas (hacker) Surabaya Black Hat (SBH) di Polda Metro Jaya, Jakarta, 13 Maret 2018. Tiga tersangka yang masih berstatus mahasiswa itu menggunakan akun paypal dan bitcoin untuk melancarkan aksinya. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta — Polda Metro Jaya menangkap kelompok peretas bernama ‘Surabaya Black Hat’. Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Roberto Pasaribu mengungkapkan sistem elektronik yang diretas o umumnya milik perusahaan swasta.

"Semua bergerak di bidang bisnis, private bisnis," ujar Roberto kepada wartawan pada Rabu 14 Maret 2018.

Berdasarkan pelacakan Satuan Tugas Cyber Crime Polda Metro Jaya, sekitar 3.000 sistem elektronik di 40 negara telah menjadi target peretasan kelompok ini. Adapun sistem elektronik pemerintah yang terdeteksi dibobol kelompok mahasiswa itu, menurut Roberto, baru milik pemerintah kota Los Angeles. "(Yang diretas) sistem elektroniknya, bukan situsnya," kata dia.

Pada 13 Maret 2018, Satgas Cyber Crime Polda Metro merilis penangkapan tiga anggota Surabaya Black Hat. Mereka adalah NA (21 tahun), KPS (21), dan ATP (21). Ketiga mahasiswa jurusan teknologi informasi itu diciduk polisi pada 11 Maret lalu di Surabaya.

Roberto menerangkan, di Amerika, perusahaan yang diretas melapor ke Internet Crime Complain Center, unit di bawah Department of Justice. "Dari situ terjadi pertukaran informasi,” kata Roberto.

Advertising
Advertising

Adapun Polda Metro, menurut Roberto, menerima informasi awal tentang kelompok mahasiswa peretas itu dari Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika. “Mereka yang memberikan informasi untuk kami kembangkan," ujar dia.

Menurut Roberto, kelompok peretas ini meminta sejumlah uang tebusan. Korban yang ingin dipulihkan sistem komputer atau situsnya diminta membayar tebusan dengan sistem PayPal atau Bitcoin.

SALSABILA PUTRI PERTIWI

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

3 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

5 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

11 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

17 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

24 hari lalu

Peretas: Bebaskan Tahanan Palestina Atau Data Keamanan Israel Dijual

NET Hunter, kelompok peretas yang membobol Kementerian Keamanan Israel, mengatakan akan terus melakukan serangan cyber sampai perang Gaza berhenti.

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

24 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

39 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

40 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

44 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya