Sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga saat anggota Front Pembela Islam atau FPI berunjuk rasa di Gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat, Jakarta, 16 Maret 2018. Polres Metro Jakarta Selatan akan menurunkan sekitar 400 personil polisi untuk menjaga unjuk rasa Front Pembela Islam (FPI) Tempo/Rully Kesuma
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berdialog dengan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Arif Zulkifli, perwakilan Front Pembela Islam (FPI) Habib Novel Bamukmin dan Damai Lubis meminta massa membubarkan diri. Dalam pertemuan itu, Arif Zulkifli didampingi Pemred Koran Tempo Budi Setyarso dan Corporate Secretary Tempo Wahyu Muryadi.
"Nanti beli majalah Tempo sama-sama hari Senin untuk mengecek apakah memang surat yang disampaikan itu dimuat oleh Tempo," kata Damai Lubis dari atas mobil komando FPI, Jumat, 16 Maret 2018.
Sekitar pukul 16.30 peserta aksi damai mulai meninggalkan kantor Tempo di Jalan palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan. Massa aksi yang berjumlah 200 orang berangsur membubarkan diri setelah mendapat penjelasan dari Pemred Majalah Tempo Arif Zulkifli.
Menurut Arif, sebagai sebuah karya jurnalistik seharusnya perkara karikatur yang disebutkan FPI sebagai Rizieq Shihab disampaikan melalui Dewan Pers. Proses yang harus dilewati di Dewan Pers bisa makan waktu lama, maka dalam edisi secepatnya akan dimuat hak jawab FPI. “Suratnya sudah diterima dan akan dimuat pada edisi Senin ini," kata Azul.
Unjuk rasa FPI ini menuntut Tempo meminta maaf atas kartun yang diduga Imam Besar FPI Rizieq Shihab dalam salah satu edisi Majalah Tempo. "Kami menuntut Tempo untuk meminta maaf," kata salah satu perwakilan FPI saat orasi.
Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta
2 hari lalu
Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta
Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.