Begini Polisi Klarifikasi Bantahan Perempuan Komplotan Skimming

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 19 Maret 2018 12:50 WIB

Lima orang pelaku pencurian data nasabah bank di Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta ditangkap personil Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu, 17 Maret 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta -Penyidik Polda Metro Jaya terus mendalami peran Milah Karmila, satu-satunya WNI dalam komplotan skimming data rekening nasabah bank. Wanita berumur 29 tahun kelahiran Bandung, Jawa Barat, ini sebelumnya menolak terlibat langsung dalam kejahatan tersebut.

"Milah termasuk ke dalam kelompok tiga," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta melalui pesan singkat kepada Tempo di Jakarta, Ahad, 18 Maret 2018, soal peran para tersangka skimming data nasabah.

Sebelumnya pada Sabtu 17 Maret 2018 lalu, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengumumkan penangkapan sindikat ini. Pelaku menggunakan modus pencurian data di kartu debit atau skimming untuk menggandakan kartu debit nasabah, lalu menguras isi tabungan. Anggota sindikat yang diringkus berjumlah lima orang, salah satunya adalah Milah.
Baca : Polisi Gandeng Imigrasi, OJK, BI, Interpol Usut Skimming Nasabah Bank

Dalam keterangan polisi, Milah bertugas menukarkan mata uang Rupiah yang berhasil dicuri ke mata uang Euro. Ia ditangkap di Hotel D'Max, salah satu hotel bintang empat di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Disandingkan dengan pelaku lain, Milah ternyata menolak terlibat langsung di dalam pencurian (skimming) data nasabah. "Saya cuma disuruh transfer uang," Milah berkilah, Sabtu, 17 Maret 2018.

Tak hanya itu, Milah juga mengaku tidak mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh para pelaku lainnya. Wanita yang diketahui berdomisili di Bali ini juga membantah ikut menerima segepok duit dalam aksi ini. "Cuma dikasih uang makan gitu aja," kata dia di Polda Metro Jaya dalam keadaan kepala tertunduk.

Nico menjelaskan komplotan ini terbagi dari tiga kelompok. Kelompok pertama bertugas sebagai penyedia alat dan software. Alat tersebut didatangkan dari luar negeri dan dirakit di Indonesia. Kelompok inilah yang diduga masih dalam pengejaran polisi.
Simak juga : Waspadai 4 Jenis Kejahatan Skimming Perbankan Ini

Kelompok kedua bertugas memasang alat di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan melakukan pemindahan data. Empat tersangka lainnya diduga bagian dari kelompok 2 ini yaitu Ferenc Hugyec, seorang warga Hungaria, 26 tahun; dan tiga warga Rumania yaitu Andrean Stepan Caitanovici, 33 tahun, Raul Kalai alias Lucian Meagu, 28 tahun; dan Ionel Robert Lupu, 28 tahun.

Milah tergabung dalam kelompok tiga dalam komplotan pelaku skimming itu. Tugas dari kelompok tiga adalah mengambil uang untuk kegiatan sehari-hari seperti sewa hotel, sewa mobil, dan pembayaran lainnya. Saat ditanya, apakah Milah mengetahui keseluruhan proses tersebut, Nico hanya menjawab singkat, "Kelompok tiga kena, juga pidana."

Advertising
Advertising

Berita terkait

BRI Kembali Ingatkan WaspadaI Modus Penipuan Online

5 hari lalu

BRI Kembali Ingatkan WaspadaI Modus Penipuan Online

Aksi penipu yang mengirim file berekstensi APK tetap terjadi. Berikut tips mengatasinya.

Baca Selengkapnya

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

5 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.

Baca Selengkapnya

Setor Tunai ATM BRI Meningkat 24,5 Persen pada Periode Libur Lebaran 2024

6 hari lalu

Setor Tunai ATM BRI Meningkat 24,5 Persen pada Periode Libur Lebaran 2024

Setor tunai ATM meningkat. Sebaliknya tarik tunai menurun karena banyak nasabah beralih ke transaksi digital.

Baca Selengkapnya

Transaksi BRIZZI Meningkat 15 Persen selama Ramadan dan Lebaran

6 hari lalu

Transaksi BRIZZI Meningkat 15 Persen selama Ramadan dan Lebaran

Sejumlah kemudahan yang dijalankan BRI mendongkrak konsumen beralih ke transaksi digital.

Baca Selengkapnya

BRI Kembali Sediakan Banknotes untuk Biaya Hidup Jamaah Haji 2024

6 hari lalu

BRI Kembali Sediakan Banknotes untuk Biaya Hidup Jamaah Haji 2024

Setiap calon jemaah haji yang diberangkatkan akan mendapatkan banknotes sebesar 750 riyal.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

12 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Budi Daya Rumput Laut Kampung Pogo Bertumbuh Bersama KlasterkuHidupku

27 hari lalu

Budi Daya Rumput Laut Kampung Pogo Bertumbuh Bersama KlasterkuHidupku

BRI melalui program KlasterkuHidupku memberi bantuan peralatan untuk budi daya rumput laut.

Baca Selengkapnya

Desa Ibru, Pemenang Desa BRILian yang Inovatif Manfaatkan Kunyit

27 hari lalu

Desa Ibru, Pemenang Desa BRILian yang Inovatif Manfaatkan Kunyit

Produk kunyit Desa Ibru sudah diekspor ke Turki dan Malaysia. Capaian lainnya yakni meraih penghargaan sebagai Desa Inovatif dan Digitalisasi Terbaik.

Baca Selengkapnya

Dukung Safari Ramadan BUMN, BRI Gelar Pasar Murah di Jateng dan Sulsel

27 hari lalu

Dukung Safari Ramadan BUMN, BRI Gelar Pasar Murah di Jateng dan Sulsel

Di setiap lokasi pasar murah terdapat 1.000 paket sembako yang dijual di bawah harga pasar.

Baca Selengkapnya

BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

27 hari lalu

BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Jumlah dividen kali ini mengalami peningkatan sebesar 10,59 persen dibandingkan nominal yang dibayarkan pada 2023.

Baca Selengkapnya