TEMPO.CO, Bandung - Jembatan Sungai Cipamingkis di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, terancam putus lagi. Penyebabnya sebagian badan jalan yang dekat dengan jembatan penghubung antara Kecamatan Cibarusah dengan Kecamatan Bojongmangu tersebut ambles.

“Mobil sudah nggak bisa lewat, kecuali motor,” kata Ketua Cibarusah Center, Ahmad Djaelani, melalui media sosial Facebook, Jumat, 23 Maret 2018. Warga Cibarusah, Endam Nandang mengupload foto kondisi badan jalan yang longsorannya makin membesar pada pukul 17.35 WIB. “Kondisi sekarang, Cuma beberapa jam selisih waktunya sudah begini,” kata Endam.

Dari foto tersebut terlihat polisi tengah mengambil gambar badan jalan yang ambles, dan pemuda sekitar yang mengatur arus lalu lintas. Jalan yang ambles tersebut telah dipasang garis polisi (police line).

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Guntoro, mengatakan jalan yang ambles di depat Jembatan Cipamingkis berada di Kecamatan Cibarusah berstatus jalan Kabupaten Bekasi. Sedangkan Jembatan Cipamingkis yang putus tahun lalu dan telah diperbaiki diurus oleh Provinsi Jawa Barat.

“Jalannya ambles saat ini di Cibarusah itu punya kabupaten Bekasi. Namanya sama, Jembatan Cipamingkis juga (milik Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bogor),” kata Guntoro saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Maret 2018.

Menurut Guntoro, dana pemerintah provinsi tidak bisa masuk untuk perbaikan jalan ambles di depan Jembatan Cipamingkis di Cibarusah tersebut. Alasannya, status asetnya milik Kabupaten Bekasi. “Naati kita malah disalahin,” ujar Guntoro.

Meski begitu, kata Guntoro, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa membantu Kabupaten Bekasi, namun sebatas meminjamkan peralatan, seperti jembatan bailey milik Jawa Barat. “Kalau bantuan minjem bailey, baru bisa,” kata Guntoro. Guntoro mengatakan, sampai Jumat sore, permintaan meminjam jembatan bailey itu belum ada. “Belum ada permintaan,” kata Guntoro.

Jembatan Cipamingkis di Cibarusah pernah putus alibat tanah di sekitarnya longsor dan ambles pada 2009. Akibatnya, sekitar 30 ribu warga terisolasi. Jembatan tersebut diperbaiki pada pertengahan 2009 menggunakan Rp 14,7 miliar dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupate Bekasi 2009.