Kontrak PAM Jaya Terganjal Putusan MA, Ketua TGUPP Bicara

Senin, 26 Maret 2018 07:34 WIB

Direktur Teknik PAM Jaya Barce Simarmata, Direktur Utama PAM Jaya Erlan Hidayat, dan Lurah Pulau Untung Jawa Ade Slamet saat pemaparan tentang penyulingan air laut menjadi air tawar di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, 12 Agustus 2017. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Kontrak kerja sama Perusahaan Daerah Air Minum DKI Jakarta (PAM Jaya) dengan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) serta PT Aetra Air Jakarta (Aetra) tak jelas kapan disetujui Gubernur Anies Baswedan. Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Amin Subekti punya penjelasannya.

Menurut dia, rancangan kontrak sedang dipelajari termasuk kesesuaiannya dengan putusan Mahkamah Agung. “Kami aspeknya banyak nih. Perjanjian harus dibaca dulu. Pak Gubernur harus baca dulu,” kata Ketua TGUPP Amin Subekti kepada Tempo di Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat, 23 Maret 2018.

Kerja sama tiga lembaga dalam pengelolaan air minum Jakarta yang sedianya diteken pada Rabu, 21 Maret 2018, bertepatan dengan Hari Air Sedunia, batal setelah Gubernur Anies Baswedan menolak menyetujuinya. Gubernur Anies mengatakan tak mau hanya menyetujui tanpa membaca isi kontrak PAM Jaya. Dia bahkan menilai, restrukturisasi kontrak kerja tiga lembaga tersebut tak sesuai dengan putusan MA yang melarang swastanisasi pengelolaan air berdasarkan kasasi Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta.

Baca: PAM Jaya Targetkan Water Charge Maksimum Rp 3500 per Meter

Amin Subekti menjelaskan, untuk menjalankan putusan MA tentang swastanisasi air melibatkan pembahasan dengan berbagai pihak. Anies Baswedan pun akan membentuk tim yang melibatkan ahli serta partisipasi masyarakat.

Menurut Anies Baswedan, tim itu akan melaksanakan putusan MA. Sejumlah lembaga sebagai stakeholders air Jakarta juga digandeng, antara lain Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, akademisi, persatuan insinyur, kelompok masyarakat sipil, dan asosiasi terkait.

"Dari masyarakat sipil ada, tetapi spesifiknya siapa, belum," ujarnya seusai acara Jalan Sehat Bersama Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, pada Ahad, 25 Maret 2018.

Anies Baswedan tak merinci kapan tim yang membahas PAM Jaya itu terbentuk. Dia menuturkan, Pemerintah Provinsi DKI tak ingin terburu-buru dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan putusan MA tentang pengelolaan air. Anies pun tak ingin pemangku kepentingan yang tak dilibatkan dalam tim.

Amin Subekti menuturkan, TGUPP memberikan masukan kepada Anies Baswedan mengenai orang-orang yang akan terlibat dalam tim. “Dari (perwakilan) sisi PAM Jaya sendiri, dari sisi Pemda DKI sendiri. Melibatkan stakeholder, urusan air banyak banget yang punya kepentingan.”

Berita terkait

Eks Pimpinan KASN Jelaskan Proses Asesmen Pejabat BUMD DKI era Anies Baswedan, Bantah Ordal

23 Desember 2023

Eks Pimpinan KASN Jelaskan Proses Asesmen Pejabat BUMD DKI era Anies Baswedan, Bantah Ordal

Salah satu tim penguji menjelaskan proses asesmen pejabat BUMD DKI di era pemerintahan eks Gubernur Anies Baswedan. Bantah soal isu orang dalam.

Baca Selengkapnya

Geisz Sebut TGUPP Anies dan Komisaris BUMD DKI Diseleksi Eks Pimpinan KPK, Bantah Ordal

22 Desember 2023

Geisz Sebut TGUPP Anies dan Komisaris BUMD DKI Diseleksi Eks Pimpinan KPK, Bantah Ordal

Eks Komisaris Ancol Geisz Chalifa membantah ada budaya ordal atau orang dalam di TGUPP dan BUMD DKI di era Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Ini Dasar Eks Jubir Sebut Ordal Ada Juga di TGUPP Anies di DKI

22 Desember 2023

Ini Dasar Eks Jubir Sebut Ordal Ada Juga di TGUPP Anies di DKI

Narasi ordal ditujukan Anies kepadaPrabowo Subianto yang menggandeng putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, sebagai cawapres-nya.

Baca Selengkapnya

Loyalis Anies Sebut Banyak Relawan Gagal Tes TGUPP dan BUMD DKI, Bantah Ada Ordal

22 Desember 2023

Loyalis Anies Sebut Banyak Relawan Gagal Tes TGUPP dan BUMD DKI, Bantah Ada Ordal

Mantan Komisaris Ancol, Geisz Chalifa, membantah ada budaya orang dalam di era Anies Baswedan saat pemilihan TGUPP dan komisaris BUMD DKI

Baca Selengkapnya

Tinjau Instalasi Jaringan Distribusi Air Bersih Di Kelurahan Kebon Kosong, Heru Budi: Akan Terus Ditambah

24 November 2023

Tinjau Instalasi Jaringan Distribusi Air Bersih Di Kelurahan Kebon Kosong, Heru Budi: Akan Terus Ditambah

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi meninjau instalasi jaringan distribusi air bersih dari PAM Jaya di RW 04, Kelurahan Kebon Kosong Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Kelurahan Kebon Kosong Tak Dapat Akses Air Bersih Selama 32 Tahun, Ini Kata Ketua RW Ke Heru Budi

24 November 2023

Kelurahan Kebon Kosong Tak Dapat Akses Air Bersih Selama 32 Tahun, Ini Kata Ketua RW Ke Heru Budi

Ketua RW 04 Kebon Kosong, Jakarta Pusat, Sardjono mengeluhkan selama 32 tahun tak mendapat akses air bersih.

Baca Selengkapnya

Ikhtiar Berkelanjutan Pemprov DKI Sediakan Air Bersih

3 November 2023

Ikhtiar Berkelanjutan Pemprov DKI Sediakan Air Bersih

Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta menjalankan tiga strategi dalam menyediakan air bersih di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengerjaan Proyek IPA Pesanggrahan Dimulai, Jakarta Kejar Target 100 Persen Air Pipa 2030

3 November 2023

Pengerjaan Proyek IPA Pesanggrahan Dimulai, Jakarta Kejar Target 100 Persen Air Pipa 2030

Heru Budi suntikkan PMD Rp 200-an miliar ke PAM Jaya untuk proyek IPA Pesanggrahan. Disebut yang pertama.

Baca Selengkapnya

Pendataan Baru di Jakarta, Heru Budi Sebut Finalisasi Satu Data Pembangunan

10 Oktober 2023

Pendataan Baru di Jakarta, Heru Budi Sebut Finalisasi Satu Data Pembangunan

Tak hanya soal data, berikut program prioritas Heru Budi yang sudah genap setahun penjabat Gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut PAM Jaya Akan Kerja Sama dengan PUPR untuk Atasi Krisis Air Bersih

4 Oktober 2023

Heru Budi Sebut PAM Jaya Akan Kerja Sama dengan PUPR untuk Atasi Krisis Air Bersih

PAM Jaya bangun reservoir komunal Waduk Pluit bertujuan untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah Rusun Waduk Pluit,

Baca Selengkapnya