Kepala Proyek Rusun Pasar Rumput Segera Diseret ke Pengadilan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Ali Anwar

Jumat, 30 Maret 2018 18:13 WIB

Suasana proyek Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Sehari usai kejadian, sejumlah jaringan pengaman ditambahkan di sejunlah sisi bangunan oleh kontraktor, PT Waskita Karya. Senin, 19 Maret 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta menempuh jalur hukum atas kelalaian Kepala Proyek Rusun Pasar Rumput, I Made Aribawadana, terus berjalan. Saat ini, dinas masih melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pasca material proyek jatuh dan menewaskan satu orang warga.

"Mudah-mudahan minggu depan bisa selesai," kata Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kadik Triyanto melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat, 30 Maret 2018. Setelah itu, barulah berkas dibawa ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Proyek Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, dihentikan sementara sejak 18 Maret 2018. Saat itu, pipa besi proyek jatuh dari lantai 10 dan menimpa seorang wanita bernama Tarminah, 54 tahun. Wanita itu meninggal setelah sempat dirawat selama satu jam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Kontraktor proyek, PT Waskita Karya lalai karena tidak memasang jaring pengaman pada seluruh lokasi konstruksi. Menurut Kadik, kepala proyek rusun bisa dijerat pidana ringan. Dalam Pasal 15 Undang-Undang nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, kelalaian oleh kontraktor bisa diganjar pidana maksimal 3 bulan kurungan penjara.

Kepala Bagian Humas dan CSR PT Waskita Karya Poppy Sukmawati mengklaim perusahannya belum memperoleh kabar terkait langkah hukum ini. "Itu info dari mana ya? Kami belum dapat info?," kata Poppy melalui pesan singkat.

Advertising
Advertising

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi AH tidak mempersoalkan langkah hukum yang diambil Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. "Silakan saja lah, itu haknya mereka. Kami juga serahkan ke polisi, polisi yang lebih tahu," kata Khalawi. Proyek Rusun Pasar Rumput memang dimiliki oleh Ditjen yang dipimpin oleh Khalawi.

Di tengah proses hukum tersebut, Khalawi memastikan proyek akan segera berjalan. April 2018, kata dia, pengerjaan akan kembali dilanjutkan setelah Waskita menjalankan rekomendasi Komite Keselamatan Kerja Nasional. "Untuk sanksi, sudah ada, kepala proyek dicopot, itu bagian dari sanksi," ujar Khalawi.

I Made Aribawadana mengaku pasrah perihal hukuman apa yang akan diberikan kepadanya pasca material rusun Pasar Rumput menewaskan warga. "Karena saya yang bertanggung jawab," ujar Made saat ditemui Tempo, Rabu, 21 Maret 2018.

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

6 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

24 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya