Perbaikan Longsor, Tebing di Puncak Dikupas 2 Meter

Jumat, 30 Maret 2018 21:15 WIB

Kendaraan Angkutan Kota (Angkot) dari arah Bogor melintasi jalur Puncak-Cianjur yang sedang diperbaiki oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pasca longsor dua pekan lalu, Senin, 19 Februari 2018. Tempo/Sidik Permana

TEMPO.CO, Bogor - Balai Besar Pekerjaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VI Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki jalan yang amblas di jalur Puncak akibat tanah longsor di tebing yang putus.

Kepala BBPJN VI Atyanto Busono mengatakan untuk perbaikan tahap pertama pihaknya mengupas tebing. "Tahap pertama, kami melakukan pengupasan tebing bukit di sebelah kiri jalan," kata Atyanto, Jumat, 30 Maret 2018.

Menurut Atyanto, pemapasan tanah tebing selebar 2 meter. “Harus selesai hingga 10 hari ke depan," ujar Atyanto. Bila sepuluh hari ke depan pemapasan tebing rampung, maka arus lalu lintas di jalur puncak yang sempat ditutup dari Gunung Mas hingga Ciloto bisa dilintasi oleh kendaraan.

"Kami berharap 10 hari kedepan kedua jalur Jalan Raya Puncak kembali dapat dilintasi kendaraan, karena lokasi yang longsor ini jalanya lebih lebar," kata Atyanto. Sebenarnya, Atyanto menambahkan, Kepolisian Daerah Jawa Barat sudah membuka kembali jalur Puncak untuk dilintasi kendaraan, namun di lokasi longsoran terjadi penyempitan karena dipasang beton pembatas.

"Beton pembatas yang dipasang di sekitar jalan yang longsor mengakibatkan jalan menyempit sehingga kendaraan yang melintas harus antre," kata Atyanto. Tahap pengerjaan pengupasan tanah ini dimulai dengan melakukan relokasi sebanyak 14 rumah dan warung oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur. "Satu bulan mendatang pengerjaan tahan pertama harus selesai, sehingga sebelum Puasa, dua jalur Puncak bisa digunakan kendaraan, akan tetapi bus dan truk serta kendaraan besar masih dilarang," kata Atyanto.

Advertising
Advertising

Menurut Atyanto, setelah tahap pertama pengerjaan perbaikan jalan selesai, pihaknya akan melakukan perbaikan jalan Puncak tahap keduan. Petugas Pusat Litbang Jalan, Balitbang, geologoi melakukan pemeriksaan kondiai tanah di kawasan Puncak,

"Petugas Grologi dan Balitbang akan meneliti kondisi tanah di sekitar puncak, karena masih rawan pergeseran dan retakam tanah, sehingga jika diguyur hujan deras bisa terjadi longsor kembali," kata Atyanto.

Atyanto mengatakan, di lokasi sekiar longsoran pun ada aliran air dan pada saat hujan airnya sangat deras dan dapat mengakibatkan tanah menjadi longsor. "Memang kita tidak bisa menghentikan air yang mengalir, akan tetapi air itu bisa dialihkan alirannya," kata Atyanto.

Dalam pengerjaan tahap selanjutnya, ujar Atyanto, Kementrian PUPR rencananya akan melakuan pengerjaan borfile dan memasang tiang pancang ringan agar tidak menambah beban tanah di sekitar longsor,

"Pengerjaan borfile dan pemasangam tiang pancang ringan di titik longsor ini memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar empat hingga lima bulan," kata Atyanto. Pengerjaan borfile dan penanaman tiang pancang ringan ini agar kondisi tanah di sekutar longsoran tidak rusak dan menjadi beban tambahan yang dapat mengakibatkan longsoran susulan, "cukup mahal dan lama pengerjaanya, tapi harus dilakukan karena kondisinya lingkunganya pun udah cukup rusak," kata Atyanto.

Atyanto mengatakan, saat ini ada empat titik di jalur puncak yang dilakukan borfile dan melakukan penanaman tiang pancang di lokasi longsoran yang cukup besar. "Direncanan ada empat titik yang akan diborfile dan ditanam tiang pancang ringan agar jalan tidak longsor," kata Atyanto, yaitu di Puncak Pas, Sekitar mesjid At-tawun, Gunung Mas.

“semuanya merupakan titik longsor yang cukup besar dan sudah diketahui daerah gelincirnya sangat besar dan sangat rawan longsor," ucap Atyanto.

Longsoran tanah sepanjang 40 meter dan mengakibatkan bronjong yang tengah dikerjakan pemasangannya oleh BBPJN VI, juga runtuh. Pemasangan bronjong merupakan penanganan darurat pasca longsoran yang sebelumnya juga terjadi di lokasi tersebut.

Untuk penanganan secara permanen, pihaknya akan dilakukan dengan menggunakan konstruksi bore pile. Alat-alat berat kini sudah berada di lokasi dan tengah bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan penanganan longsoran.

Selain di lokasi KM 20+650, Kementerian PUPR melalui BBPJN VI saat ini juga tengah menyelesaikan penanganan di beberapa lokasi yang mengalami longsor pada awal Februari 2018 lalu.

Sementara Kepolisian Resor Bogor dan Resor Cianjur sudah membuka kembali jalur Puncak untuk dilintasi kendaraan roda dua dan mobil kecil, yang sebelumnya dilarang masuk akibat lokasi longsor di Puncak Pas beres diperbaiki kembali longsor, "Jalur sudah dibuka, jadi sepeda motor dan kendaraan kecil sudah bisa melintas normal," kata Atyanto

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

8 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

8 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

4 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

9 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

9 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

10 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

16 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

20 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

20 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya