Kontroversi Puisi Sukmawati Soekarnoputri, Guntur Angkat Bicara

Editor

Suseno

Selasa, 3 April 2018 17:26 WIB

Sukmawati Soekarnoputri. Dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Guntur Soekarnoputra angkat bicara ihwal puisi Sukmawati Soekarnoputri yang menjadi kontroversi karena dinilai menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Menurut Guntur, puisi yang dibacakan adiknya dalam pagelaran Indonesia Fashion Week 2018 itu sama sekali tidak terkait dengan pandangan dan sikap keluarga besar Bung Karno.

Menurut Guntur, sebagai anak tertua, dia menjadi saksi hidup bagaimana Bung Karno dan istrinya, Fatmawati, mendidik anak-anak mereka sesuai syariat Islam. "Kami diajarkan syariat Islam dan menjalankan semua rukun Islam termasuk menunaikan ibadah haji," kata Guntur melalui keterangan tertulis, Selasa, 3 April 2018.

Puti Guntur Soekarno membenarkan keterangan tertulis itu dibuat oleh ayahnya, Guntur Soekarnoputra. "Ya benar," kata Puti kepada Jobpie Sugiharto dari TEMPO.

Simak: Vonis Ahok Soal Penistaan Agama, Berat Hukuman Dibanding Tuntutan

Guntur menilai, puisi itu juga tak mewakili sikap dan keimanan Sukmawati. Karena itu dia berharap adiknya meluruskan masalah ini. "Saya yakin puisi Sukma tersebut tidak mewakili sikap keimanannya sebagai seorang muslimah, dan saya ingin Sukma segera meluruskannya," kata Guntur.

Sukmawati, membacakan puisi berjudul 'Ibu Indonesia' dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018. Dalam puisi itu, Sukmawati menyebut soal syariat Islam, cadar, hingga suara azan.

Puisi itu menjadi viral lewat media sosial serta menuai pro dan kontra. Banyak yang menyebut Sukmawati tak sepatutnya membandingkan cadar dan konde serta suara azan dan kidung atau nyanyian.

Advertising
Advertising

Kontroversi puisi Sukmawati Soekarnoputri tidak berhenti dengan pernyataan Guntur itu. Bahkan hari ini Sukmawati telah resmi dilaporkan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya oleh pengacara Denny Andrian Kusdayat. Denny menganggap Sukma telah melakukan penistaan agama lewat puisinya itu.

AHMAD FAIZ | ANDITA RAHMA

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

20 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

20 hari lalu

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

21 hari lalu

Kenang Joko Pinurbo: Kepedulian terhadap Perempuan dan Kelompok Marginal

Joko Pinurbo memiliki jiwa sosial yang tinggi termasuk terhadap perempuan dan kelompok marginal, termasuk saat masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

21 hari lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

21 hari lalu

Joko Pinurbo Wafat, Novelis Okky Madasari : Karyanya Diam-diam Soal Perlawanan

Penulis Okky Madasari mengungkapkan duka atas kepergian sastrawan Joko Pinurbo

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

21 hari lalu

Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Penulis Berduka Lewat Media Sosial

Sahabat dan juga teman dekat Joko Pinurbo dari kalangan sastrawan mengungkapkan duka mendalam melalui media sosial X, Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

21 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Sang Anak Ungkap Keluhan di Paru-paru

Sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin, berpulang pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pukul 06.03 WIB.

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

58 hari lalu

Begini Sejarah Hari Puisi Sedunia

UNESCO menyebut bahwa tujuan dari diadakannya Hari Puisi Sedunia adalah untuk mempromosikan pembacaan, penulisan, penerbitan, dan pengajaran puisi.

Baca Selengkapnya

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

58 hari lalu

Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.

Baca Selengkapnya

Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

58 hari lalu

Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.

Baca Selengkapnya