Dituntut 12 Tahun, Terdakwa Pembakaran Maling Amplifier Menolak

Rabu, 4 April 2018 14:36 WIB

Polisi Buru Tersangka Pembakar Zoya

TEMPO.CO, Bekasi - Jaksa penutut umum Kejaksaan Negeri Bekasi menuntut enam orang terdakwa kasus pengeroyokan dan pembakaran pencuri amplifier, Muhammad Alzahra alias Zoya, 10 sampai 12 tahun penjara dalam sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Bekasi, Selasa, 3 April 2018. Para terdakwa dianggap terbukti melakukan tindak pidana Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Enam terdakwa adalah Rosadih dituntut 12 tahun penjara, Ali Alvian alias Bin Saryono 11 tahun, Zulkafli Alkausari alias Marzuki 11 tahun, Karta alias Sabra 10 tahun, Najibulloh 11 tahun, dan Subur alias Jek 11 tahun.

Zoya tewas karena pengeroyoan dan pembakaran oleh massa di Kampung Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Selasa, 1 Agustus 2017. Zoya dikejar massa lalu dikeroyok karena ketahuan mencuri sebuah amplifier milik Musala AL-Hidayah, Kampung Cabang Empat, Babelan.

Kuasa hukum terdakwa Rosadih, Robinson Samosir, tak terima dengan tuntutan jaksa. Alasannya, kliennya bukan penyebab kematian Zoya. "Korban dibakar sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Robinson usai persidangan, Selasa, 3 April 2018.

Hal itu, kata Robinson, dibuktikan dengan hasil visum et repertum dari rumah sakit yang menyatakan Zoya meninggal karena pukulan benda tumpul di bagian kepala. Adapun pelaku pemulukan, menurut Robinson, sampai saat ini belum tertangkap. "Kami punya waktu seminggu untuk menyiapkan pledoi," kata Robinson.

Orang tua terdakwa Zulkafli Alkausari, Marzuki, mengaku kecewa dengan tuntutan jaksa. Sebab, anaknya dalam kasus itu menginjak korban hanya sekali, tapi dituntut 11 tahun. "Sangat berat, tidak adil ini. Saya menuntut keadilan," kata Marzuki.

Marzuki yang terisak usai mendengarkan putusan mengatakan, yang dilakukan oleh anaknya tidak menyebabkan kematian. Apalagi menginjak bagian kaki korban hanya sekali, tidak melakukan pembakaran. "Anak saya bukan pembunuh, hasil visum korban meninggal karena dipukul kepalanya," ujar Marzuki. "Yang memukul itu belum tertangkap."

Berita terkait

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

22 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Polisi Gelar Rekontruksi Kasus Pembakaran di Kantor Kementerian Agama dan Kompleks Kantor Bupati Jayapura

50 hari lalu

Polisi Gelar Rekontruksi Kasus Pembakaran di Kantor Kementerian Agama dan Kompleks Kantor Bupati Jayapura

Satreskrim Polres Jayapura menggelar rekontruksi kasus pembakaran Kantor Kementerian Agama dan Kantor Bupati Kabupaten Jayapura.

Baca Selengkapnya

Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB OPM Alenus Tabuni di Kabupaten Puncak Papua

20 Februari 2024

Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB OPM Alenus Tabuni di Kabupaten Puncak Papua

Anggota KKB OPM Alenus Tabuni alias Kobuter saat ini ditahan di Posko Operasi Damai Cartenz-2024 di Kabupaten Puncak, Papua.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Bantah Klaim Jubir KKB OPM Ihwal 2 Kampung Dibakar oleh TNI-Polri

6 Februari 2024

Satgas Damai Cartenz Bantah Klaim Jubir KKB OPM Ihwal 2 Kampung Dibakar oleh TNI-Polri

Kasatgas Humas Damai Cartenz menyebutkan klaim KKB OPM soal pembakaran kampung merupakan propaganda.

Baca Selengkapnya

KKB OPM Bakar Puskesmas Omukia Kabupaten Puncak Papua, TNI-Polri Tangkap 3 Pelaku

4 Februari 2024

KKB OPM Bakar Puskesmas Omukia Kabupaten Puncak Papua, TNI-Polri Tangkap 3 Pelaku

Menurutnya, pembakaran Puskesmas terjadi saat personel aparat TNI-Polri sedang patroli gabungan di Distrik Omukia, Papua, pada Sabtu, 3 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Soal Kepulan Asap Pekat di Cilegon: Pembakaran Sesuai dengan SOP

21 Januari 2024

Chandra Asri Soal Kepulan Asap Pekat di Cilegon: Pembakaran Sesuai dengan SOP

PT Chandra Asri mengimbau masyarakat yang mengalami keluhan akibat pencemaran tersebut memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

Baca Selengkapnya

Papua Nugini Rusuh Akibat Gaji PNS Dipotong: 15 Orang Tewas, Penjarahan Meluas

11 Januari 2024

Papua Nugini Rusuh Akibat Gaji PNS Dipotong: 15 Orang Tewas, Penjarahan Meluas

Papua Nugini diguncang kerusuhan setelah gaji PNS dan polisi dipotong. Aksi protes berlangsung rusuh yang mengakibatkan penjarahan.

Baca Selengkapnya

Polisi Depok Buru Pemuda Misterius Pelaku Pembakaran Mobil, Bendera, dan Spanduk

8 Desember 2023

Polisi Depok Buru Pemuda Misterius Pelaku Pembakaran Mobil, Bendera, dan Spanduk

Pemuda misterius di Depok diduga melakukan pembakaran satu bendera Merah Putih, dua unit mobil, dan spanduk di dua warung dini hari tadi

Baca Selengkapnya

Pemuda Misterius di Depok Bakar Bendera Merah Putih dan Mobil Milik Warga

8 Desember 2023

Pemuda Misterius di Depok Bakar Bendera Merah Putih dan Mobil Milik Warga

Pemuda misterius di Depok diduga membakar satu bendera Merah Putih, dua unit mobil, dan spanduk di dua warung Jumat dini hari tadi

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara di 19 Wilayah Semenanjung Malaysia Tidak Sehat

9 Oktober 2023

Kualitas Udara di 19 Wilayah Semenanjung Malaysia Tidak Sehat

Sejak akhir September 2023, sejumlah wilayah di Semenanjung Malaysia mengalami penurunan kualitas udara.

Baca Selengkapnya