Polisi Gerebek Rumah Produksi Miras Oplosan di Jatirasa, Bekasi
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Kamis, 5 April 2018 12:27 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota menggerebek sebuah rumah kontrakan yang digunakan untuk memproduksi minuman keras atau miras oplosan. Rumah itu berada di Jalan Setia Kawan, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Bekasi, Rabu malam, 5 April 2018.
Penggerebekan itu menyusul dua orang tewas dan empat lain kritis akibat menenggak minuman beralkohol tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Dedi Supriyadi mengatakan polisi menemukan rumah kontrakan itu dipakai memproduksi miras oplosan setelah melakukan penyelidikan dari lokasi tewasnya dua orang setelah menenggak miras. "Kami juga menangkap tiga orang, tapi masih dikembangkan," katanya, Kamis, 5 April 2018.
Baca: 28 Orang Tewas Akibat Miras Oplosan Ginseng Dalam 4 Hari
Dari hasil penyelidikan sementara, kata Dedi, miras oplosan terbuat dari berbagai macam bahan, seperti air mineral dan suplemen. Menurut dia, pelaku mengoplos dengan memasukkan bahan-bahannya ke ember besar. "Kemudian dikemas ke kantong plastik bening ukuran setengah liter," ujarnya.
Dari lokasi penggerebekan, polisi menyita tiga ember berisi miras yang sedang dioplos, ratusan kantong plastik berisi miras oplosan, dan miras kemasan botol yang diduga palsu. "Sudah setahun pelaku memproduksi miras oplosan," ucap Dedi.
Miras oplosan menewaskan dua orang di Jalan Cempaka 2 RT 03 RW 01, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Adapun empat peminum lain harus menjalani perawatan akibat dampak yang ditimbulkan.
Dua orang yang tewas akibat menenggak miras oplosan adalah Ridwan alias Item, 20 tahun, dan Arifin, 25 tahun. Sedangkan korban lain yang masih hidup dan menjalani perawatan di rumah sakit antara lain Abi Abustian, 30 tahun, Yasin (24), Doni (25), dan Abu Tolib.
Mereka menenggak miras pada Ahad, 1 April 2018. Dampaknya baru dirasakan pada Selasa, dan esoknya dua orang tewas. Empat lainnya harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.