Ini Sosok Santun Pensiunan ABRI Korban Pembunuhan Pondok Labu

Jumat, 6 April 2018 16:05 WIB

Petugas melakukan olah TKP di kediaman seorang purnawirawan TNI yang menjadi korban pembunuhan di Kompleks TNI AL, Pondok Labu, Jakarta Selatan, 5 April 2018. Polisi mengerahkan anjing pelacak dalam olah TKP tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Hunaedi, purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) berusia 82 tahun korban pembunuhan Pondok Labu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Hankam, Pondok Labu, Jakarta Selatan, hari ini, Jumat, 6 April 2018.

Pembantu Letnan Satu (Purn) TNI Angkatan Laut Hunaedi diduga dibunuh oleh orang tak dikenal yang datang ke rumahnya, Kompleks TNI AL, Pondok Labu, Jakarta Selatan, kemarin sore, Kamis, 5 April 2018, sekitar pukul 18.00 WIB. Polisi masih memburu pelakunya sehingga belum dipastikan apakah bermotif perampokan atau yang lain.

Seusai pemakaman, keluarga almarhum Hunaedi berkumpul di rumah tetangga, samping rumah duka tempat kejadian perkara. Sejumlah anak dan cucu Hunaedi berkumpul di sana.

Baca: Pembunuhan di Lebak Bulus, Korban Tengah Mengaji Saat Kejadian

"Setelah ini mau ajak Ibu (Sopiah, istri Hunaedi) ke Bekasi dulu," kata Didi Sumardi, menantu Hunaedi.

Rumah Hunaedi di Jalan Kayu Manis, terpisah oleh sebuah kali dengan Jalan Karang Tengah Raya. Pelaku masuk ke dalam rumah lalu tiga kali menusuk perut Hunaedi dengan senjata tajam.

Istri korban, Sopiah (77), sempat keluar rumah meminta pertolongan. Warga langsung berlarian menuju rumah Hunaedi namun pelaku sudah kabur.

Para tetangga silih berganti mendatangi rumah duka dan bersalaman dengan Sopiah. Dia berupaya tersenyum kepada para tetangga yang taksiah.

Salah seorang anak almarhum Hunaedi, Tisan (49), hingga eberapa jam setelah ayahnya dimakamkan masih menangis di beranda rumah. Sejumlah tetangga mendampinginya.

Para tetangga mengenal Hunaedi sebagai sosok yang ramah dan rajin beribadah. "Orangnya baik, bersosialisasi,"kata Indahwati di rumahnya, Jalan Karang Tengah Raya, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Rumah Indah sekitar 20 meter di depan rumah Hunaedi. Sehari-hari, menurut wanita itu, Hunaedi biasa membeli gas elpiji tiga kilo dari warung miliknya. "Dia pakai tongkat kalau jalan, sering pake celana pendek, dan masih kuat nenteng (tabung gas) elpiji."

Hasnih, (80), mertua Indah, mengatakan dia mengenal Hunaedi lebih dari 20 tahun. "Sejak zaman Soeharto ada (sudah bertetangga) kayaknya," ucap Hasnih.

Hunaedi selalu rutin beribadah ke Masjid Nurul Falah, 50 meter dari rumahnya. Dia juga masih bersih-bersih rumah dan halaman sendiri.

"Bakar sampah juga, masih bersemangatlah," kata Awaluddin, pedagang makanan di Jalan Karang Tengah Raya, menceritakan sosok Hunaedi, korban pembunuhan Pondok Labu.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya