Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) berjoget menghibur para buruh saat bertugas mengamankan jalannya aksi unjuk rasa Hari Buruh Sedunia atau May Day di bawah Jembatan Layang, Makassar, Sulawesi Selatan, 1 Mei 2017. Hari Buruh Sedunia dimanfaatkan para buruh untuk menyuarakan tuntutan mereka, antara lain menolak upah rendah, PHK massal, dan sistem kerja kontrak yang dinilai merugikan buruh, serta meminta pemerintah agar memperhatikan kesejahteraan buruh. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memimpin rapat koordinasi pengamanan Hari Buruh Sedunia atau May Day pada 1 Mei 2018 di Polda Metro Jaya, hari ini. Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menjelaskan dalam rapat ini kepolisian akan memfasilitasi semua kegiatan masyarakat, khusunya semua buruh di Indonesia.
"Rapat ini adalah rapat koordinasi dalam rangka mengahadapi May Day tanggal 1 Mei 2018. Seperti biasa kami mengkonsolidasikan diri dan akan memfasilitasi semua kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh rekan-rekan buruh," kata Setyo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 18 April 2018.
Namun kepolisian belum mengkondisikan berapa personel yang akan diturunkan. "Kami sedang kontak terus dengan teman-teman buruh jadi berapa jumlahnya. Belum bisa pastikan hari ini karena rekan-rekan dari serikat buruh belum bisa pastikan," ucap dia.
Menurut Setyo, hari buruh tahun ini mempunyai tema agar para buruh bersenang-senang. "May Day tahun ini sebagai tahun buruh internasional 1 Mei itu diperingati dengan tagline May Day is Funday artinya May Day itu hari untuk bersenang-senang dan akan kita fasilitiasi, kita amankan kegiatan-kegiatan," kata Setyo.
