Janji Anies-Sandi Lepas Perusahaan Bir, Ini Kisah Delta Djakarta
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Untung Widyanto
Senin, 30 April 2018 09:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu janji kampanye pasangan Anies-Sandi adalah Pemerintah DKI akan melepas saham di perusahaan bir PT Delta Djakarta. Namun, dalam realisasinya, rencana itu terus menuai polemik. Perusahaan pemegang lisensi Anker Bir dan Carlsberg ini menjadi penyumbang pendapatan asli yang besar bagi DKI.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetyo Edi mengatakan akan melakukan kajian ulang terkait dengan pelepasan saham DKI di perusahaan bir itu.
Prasetyo Edi juga akan segera memanggil Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, untuk membicarakan hal tersebut.
Baca: Anies-Sandi Mau Lepas Saham Perusahaan Bir, PT Delta Siap Ekspor
“Nah, kami akan panggil dulu, karena itu juga pemasukan yang paling besar, akan menanyakan kepada eksekutif juga, khususnya bidang keuangan," ucap Prasetyo dalam acara Try Out SBMPTN Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Seasons City, Jakarta Barat, Minggu, 29 April 2018.
Saham DKI di PT Delta Djakarta sebesar 26,25 persen. Jumlah itu merupakan gabungan dari 23,34 persen saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 2,91 persen milik BP IPM Jaya, yang juga berada di bawah naungan pemerintah DKI.
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menuturkan proses pelepasan saham masih tahap kajian. Pengumuman pelepasan saham akan segera dilakukan begitu kajian rampung.
“Harapan saya dalam satu dua minggu ini selesai,” kata Sandiaga Uno pada Sabtu, 29 April 2018.
Perhitungan bisnis, ujar Sandiaga Uno, membahas jumlah dividen yang dibayarkan, yakni Rp 40 miliar. Sedangkan nilai aset yang dimiliki DKI sebesar Rp 1,2 triliun. “Secara finansial, berapa tahun yang dipakai untuk recovery aset itu? Mungkin 50 tahun. Kalau ada time value of money, mungkin 70-80 tahun, terlalu jauh,” tuturnya.
Menurut Sandiaga Uno, uang hasil divestasi bisa digunakan untuk kebijakan yang dampaknya besar, seperti di bidang kesehatan masyarakat.
“Kami akan umumkan hasilnya, apa saja tahapan yang akan ambil untuk mewujudkan,” ucapnya.
Pembicaraan dengan DPRD, ujar Sandiaga Uno, belum dilakukan secara resmi. Pemprov DKI sebenarnya sudah beberapa kali mendiskusikan secara informal.
“Ini harapannya untuk Jakarta yang lebih baik lagi dan portfolio yang lebih mendukung kegiatan Pemprov DKI,” tutur salah satu anggota pasangan Anies-Sandi itu.
Sejarah
1932: Perusahaan produsen bir ini berdiri dengan nama Archipel Brouwerij NV. Lalu, perusahaan milik pengusaha Jerman ini dibeli perusahaan Belanda, lalu berganti nama menjadi NV De Oranje Brouwerij.
1967: Saham perusahaan bir ini diserahkan ke pemerintah DKI Jakarta berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing Nomor 1 Tahun 1967.
1970: Resmi menggunakan nama PT Delta Djakarta.
1984: Mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia untuk membiayai ekspansi.
1990: Perusahaan bir asal Filipina, San Miguel, masuk ke Delta.
1997: Fasilitas produksi bir dipindahkan, dari Jakarta Utara ke Bekasi, Jawa Barat.
Pemegang Saham
- San Miguel Malaysia (L), Private Limited: 58,33 persen
- Pemerintah DKI Jakarta: 23,34 persen
- BP IPM Jaya: 2,91 persen
- Masyarakat: 15,42 persen
Produk
- Anker Bir
- Anker Stout
- San Mig Light
- San Miguel Pale Pilsen
- Carlsberg
- Kuda Putih
- Sodaku
Dividen PT Delta Djakarta yang diterima Pemerintah DKI:
- 2017: sekitar Rp 48,5 miliar
- 2016: Rp 37,8 miliar
- 2015: Rp 25, 462 miliar
- 2014: Rp 50,448 miliar
- 2013: Rp 48,346 miliar
- 2012: Rp 46,244 miliar