Relawan Jokowi Senam di Monas, Sandiaga: Enggak Boleh Kayak Gitu

Senin, 7 Mei 2018 20:25 WIB

Sejumlah relawan membentangkan spanduk saat menggelar deklarasi Gerakan Nasional Jutaan Dukung Jokowi di CFD kawasan Bundaran HI, Jakarta, 22 April 2018. Tak hanya itu, dalam aksi tersebut mereka juga melakukan aksi bersih-bersih di kawasan MH Thamrin-Bundaran HI untuk memperingati Hari Bumi. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengomentari kegiatan senam relawan Joko Widodo atau Jokowi di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Kata Sandiaga Uno, acara itu seharusnya tak digelar karena menyusupi ruang publik dengan kepentingan politik.

"Tidak boleh. Nanti akan kami panggil pengelolanya. Kebetulan Pak Munjirin (Kepala UPT Monas) juga," kata Sandiaga di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin, 7 Mei 2018. "Kasihan dia lagi pusing. Sudah mengurus Monas, mengurus Proklamasi juga."

Baca : Deklarasi #2019GantiPresiden di Monas, Sandiaga Sedia Kaus Putih

Senam relawan Presiden Jokowi digelar kemarin, Ahad, 6 Mei 2018 di dekat pintu Monas Timur dan Tugu Proklamasi. Di area Monas, puluhan perempuan mengenakan kaus putih bertuliskan #DILAN_jutkan2019 menggelar senam bersama. Kegiatan itu digelar tak jauh dari acara deklarasi relawan nasional #2019GantiPresiden.

Sandiaga mengatakan akan memanggil para pihak terkait. Lantas, kata dia, pemerintah DKI akan menindak tegas jika terbukti ada pelanggaran dari kegiatan itu. "Pokoknya kami akan garuk juga. Enggak boleh itu kayak begitu," ujar dia.

Sejumlah relawan membentangkan spanduk saat Deklarasi Akbar Relawan #2019GantiPresiden di depan pintu barat daya Monas, Jakarta, 6 Mei 2018. Dalam kegiatan tersebut, para relawan membacakan aspirasi yang menyatakan siap mengawal jalannya Pemilu 2019 agar tertib dan lancar, sehingga terwujudnya 2019 Ganti Presiden. TEMPO/M Taufan Rengganis

Sandiaga menambahkan, dia menyadari intensitas kegiatan politik akan meningkat menjelang pemilihan presiden 2019. Dia tak ingin eskalasi dan intensitas kegiatan politik berdampak pada situasi yang tak kondusif dan memecah belah.

"Saya tidak mau Jakarta ini enggak kondusif," Sandiaga Uno menegaskan.

Sandiaga mengatakan pemerintah DKI akan bekerja sama dengan kepolisian dalam menjatuhkan sanksi. Kata dia, pemerintah DKI dapat menjatuhkan sanksi administratif, sementara sanksi hukum menjadi kewenangan kepolisian.

Sandiaga mengklaim pemerintah DKI akan bertindak adil. Dia berjanji larangan berkegiatan politik di tempat publik, seperti Monas tak akan diterapkan secara tebang pilih. "Enggak boleh ada perlakuan yang diskriminasi, membeda-bedakan. Kalau enggak boleh, enggak boleh semua," tutur dia.

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

5 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

5 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

7 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

8 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

8 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

8 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

9 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

10 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

11 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

12 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya