Polisi memeriksa tamu yang masuk ke Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Bandung, Jawa Barat, 14 Mei 2018. Pasca rentetan serangan bom Surabaya, polisi memberlakukan status siaga 1 di markas-markas kepolisian di wilayah Jawa Barat serta memperketat penjagaan. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Depok - Polresta Metro Depok menyiagakan 769 personelnya pasca-teror bom dan kondisi Jakarta Siaga 1. Kepala Sub Bagian Humas Polresta Metro Depok Inspektur Dua I Made Budi mengatakan telah melaksanakan apel siaga pasca insiden bom Surabaya.
Seluruh Polsek juga meningkatkan status menjadi siaga. “Ada sekitar 769 personil yang disiagakan untuk menjaga beberapa titik vital,” ujar Made saat dihubungi Tempo, Selasa, 15 Mei 2018.
Sebelumnya, Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono meminta masyarakat tak terpengaruh dengan status Jakarta Siaga 1 karena kondisi itu adalah standar kerja Kepolisian, bukan masyarakat sipil. Dia mengimbau masyarakat melaksanakan kegiatan seperti biasa meski tetap waspada.
Polda Metro Jaya memperketat penjagaan di berbagai tempat umum, seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, dan rumah ibadah. Argo merahasiakan jumlah personel polisi yang disiagakan di Jabodetabek selama status Siaga 1.
Status Jakarta Siaga 1 diumumkan menyusul teror bom di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 13 Mei 2018, beberapa hari setelah pembunuhan enam polisi di Mako Brimob Kelapa Dua, Kota Depok. Hanya beberapa jam setelah bom di tiga gereja di Surabaya, Kantor Polresta Surabaya juga diserang bom bunuh diri.