Sepekan Aksi Teroris, Aman Abdurrahman Hanya Ucapkan Satu Kata

Sabtu, 19 Mei 2018 14:38 WIB

Tersangka kasus teror bom Thamrin, Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman jalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Sekatan, 15 Februari 2018. Aman diketahui merupakan mantan narapidana kasus terorisme yang bebas pada 17 Agustus 2017. (AP Photo/Tatan Syuflana)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin organisasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Aman Abdurrahman, menyampaikan komentar singkat atas serangkaian aksi teror di Indonesia yang terjadi dalam sepekan terakhir.

"Beliau prihatin dengan bom akhir-akhir ini," kata Asrudin Hatjani, pengacara Aman Abdurrahman, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 19 Mei 2018.

Hanya kata “prihatin” yang disampaikan Aman Abdurrahman, terdakwa kasus bom Sarinah dan Kampung Melayu, Jakarta.

Baca: Aman Abdurrahman di Persidangan Sebut Indonesia Negara Kafir

Pada 18 Mei 2018, jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menuntut Aman Abdurrahman dengan hukuman mati. Jaksa berkeyakinan, Aman terlibat dalam lima aksi teror yang terjadi dalam kurun waktu dua tahun, 2016-2017.

Advertising
Advertising

Kepolisian RI menuduh aksi teror yang terjadi sepekan ini dilakukan anggota JAD. Aksi itu dimulai dengan kerusuhan yang melibatkan narapidana teroris di Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil atau Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

Kerusuhan yang terjadi selama lebih-kurang 36 jam ini, 8-10 Mei 2018, menyebabkan lima polisi dan satu napi tewas.

Baca: Jejak Teror Pimpinan ISIS Indonesia Aman Abdurrahman

Setelah itu, terjadi rentetan ledakan bom di Jawa Timur, yaitu di tiga gereja di Surabaya, rumah susun di Sidoarjo, dan Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Selain itu, terjadi aksi penyerangan terhadap polisi di sekitar Mako Brimob dan Markas Kepolisian Daerah Riau.

Serentetan teror dilakukan para pengikut JAD pimpinan Aman Abdurrahman. Informasi ini disampaikan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian. Menurut Tito, Dita Oepriarto, salah satu pelaku bom gereja di Surabaya merupakan pemimpin JAD Surabaya.

Aman Abdurrahman menyangkal dikaitkan dengan kejadian peledakan bom tersebut. Ia juga mengelak menjadi otak teror bom di Sarinah Jalan Thamrin, Jakarta pada 2016, Terminal Kampung Melayu, dan gereja Samarinda, Kalimantan Timur.

Simak: Bos ISIS Indonesia Aman Abdurrahman Dituntut Hukuman Mati

Aman, ujar Asrudin, tidak pernah mengajarkan amaliyah seperti bom bunuh diri dan penyerangan terhadap polisi. Aman memang pendukung Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Namun Aman Abdurrahman hanya meminta pengikutnya untuk hijrah ke Suriah, membantu perjuangan khilafah di sana. "Bukan melakukan amaliyah di Indonesia," ucap Asrudin.

Berita terkait

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

10 menit lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

2 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

9 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

11 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

12 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

12 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

13 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

13 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

13 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya