Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat mengangkut beton setelah dibongkar paksa oleh warga di simpang Mampang Prapatan, Jakarta, 20 Mei 2018. Uji Coba penutupan tiga simpang Mampang Prapatan yang diberlakukan sejak Jumat Malam, 18 Mei 2018 harus dihentikan karena menuai protes dan pembongkaran paksa oleh warga. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Protes warga yang membongkar penutup jalan di tiga persimpangan Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, ditanggapi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Dia mengakui bahwa uji coba penutupan simpang Jalan Mampang Prapatan kurang sosialisasi kepada masyarakat sehingga muncul masalah. Maka Sandiaga telah memutuskan uji coba dihentikan
"Kemarin ini sosialisasinya kurang," kata Sandiaga di Lapangan IRTI Monumen Nasional, Jakarta Pusat, hari ini, Senin, 21 Mei 2018. "Saya putuskan meminta koordinasi dengan Kepolisian (supaya uji coba) untuk sementara dihentikan."
Uji coba penutupan simpang Mampang Prapatan berkaitan dengan pembangunan simpang susun Antasari-TB Simatupang.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menutup persimpangan setelah memberlakukan open traffic lintas bawah (underpass mampang) dari Mampang menuju Jalan HR Rasuna Said.
Warga sekitar Mampang Prapatan memprotes lalu membongkar separator jalan. Protes itu dipicu kebakaran di daerah Kemang Utara yang menewaskan seorang anak. Semula warga membongkar separator agar mobil pemadam kebakaran cepat tiba di lokasi kejadian.
Sandiaga Uno pun menuturkan alasan kedua uji coba itu dihentikan, yakni jatuhnya korban jiwa dalam kebakaran di Jalan Kemang Utara tadi.
"Kami ikut belasungkawa, bagi kami ini adalah sebuah bahan evaluasi. Kami ingin memberikan kinerja dan keselamatan lalu lintas yg lebih baik dan tentunya butuh dukungan masyarakat," ujar Sandiaga Uno.