Wakil Gubernur DKI Terpilih Sandiaga Uno Menghadiri Acara Halal Bihalal di Kediaman Ketua Forkabi Jakarta Selatan. Cipete, Jakarta Selatan, Jumat 30 Juni 2017. Tempo/Wulan (Magang)
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan bagaimana bisa muncul rencana Gubernur Anies Baswedan menggelar salat tarawih di Monas meski kemudian acara dibatalkan.
Menurut Sandiaga, ide tarawih di Monas yang sedianya diadakan pada Sabtu, 26 Mei 2018, tersebut datang dari berbagai sumber, termasuk beberapa ustad (guru agama Islam) muda. "Sebagian menyatakan bahwa ada kebersamaan tersendiri kalau di Monas," katanya di kawasan kantor Indosat, Jakarta Pusat, Senin, 21 Mei 2018.
Dia menuturkan, kegiatan di Lapangan Monas juga akan dimanfaatkan oleh ustad-ustad muda. Namun, Sandiaga tak menyebutkan siapa ustad muda yang dimaksud.
"(Acara di Monas) Ini sangat instagramable, gitu. Mempersatukan dan sangat instagramable."
Rencana Pemerintah DKI mengadakan tarawih akbar di Monas urung dilakukan karena mendapat kritik dari sejumlah ulama. Gubernur Anies Baswedan akhirnya memindahkan lokasi tarawih ke Masjid Istiqlal yang tak jauh dari Monas dan sudah disetujui pemgelola Istiqlal.
Baik Anies dan Sandiaga berpendapat Pemerintah Provinsi DKI memutuskan mengikuti saran para ulama. Apalagi, para ulama yang protes menyatakan bahwa salat tarawih di lapangan tak sesuai dengan syariat Islam.
"Para ulama sudah menyampaikan lebih banyak mudaratnya jika salat di lapangan terbuka seperti itu," ujar Sandiaga Uno.
Sebelumnya, Sandiaga Uno mengklaim telah mendapat izin dari para ulama untuk tarawih di Monas. Namun, dia tak menyebut siapa saja ulama yang dimaksudnya.