TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan salat tarawih di Monas pada Jumat, 26 Mei 2018, menuai kritik keras.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia Pusat, Cholil Nafis, melontarkan empat kritik. Pertama, pelaksanaan tarawih di lapangan tidak benar secara syariat Islam.
"Nggak pernah zaman Nabi Muhammad SAW tarawih di lapangan," kata Kyai Cholil, begitu dia biasa disapa, ketika dihubungi di Jakarta hari ini, Minggu, 20 Mei 2018. "Nabi itu tarawih ya di masjid, bukan lapangan."
Kyai Cholil menuturkan, salat tarawih yang digagas Anies Baswedan itu lebih baik dilakukan di Masjid Negara Istiqlal yang bersebelahan dengan Lapangan Monas.
Kritik yang kedua, menurut dia, bila alasannya soal jumlah peserta Istiqlal justru bisa menampung lebih banyak orang ketimbang lapangan Monas. "Kalau di lapangan, pas sujud (kepala) kena batu, panas. Nggak bakalan khusyuk."
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, acara pada Jumat untuk tarawih dan menjalin persatuan warga DKI, bukan buka puasa bersama. "Bukan buka puasa bersama," katanya di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa, 4 Mei 2018.
Alasan tarawih di Monas untuk persatuan warga, juga ditanggapi negatif oleh Cholil. Dia berpendapat, sebagai kritiknya yang ketiga, alasan tersebut sama sekali tidak sesuai dengan logika agama dan kebangsaan.
"Kalau persatuan umat Islam, iya. Tapi kalau persatuan negara, nggak bisa dengan tarawih, kan nggak semua (warga DKI Jakarta) melakukan tarawih.
Kritik Cholil juga disampaikannya lewat akun Twitter @cholilnafis pada Sabtu, 19 Mei 2017. Melalui akunnya, dia berharap Anies membatalkan rencana tarawih tersebut atau memindahkannya ke Masjid Istiqlal.
Adapun kritik keempat Cholil adalah janganlah menggunakan ibadah mahdhah, seperti tarawih, sebagai alat komunikasi yang memunculkan riya alias pamer. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang sudah ditentukan rukunnya.
"Salat tarawih itu menurut sebagian ulama (adalah) sebagian dari salat malam, maka lebih baik sembunyi atau di masjid," tulis Cholil di Twitter menanggapi rencana Anies Baswedan tarawih di Monas.