Warga menunaikan salat Tarawih pertama secara berjamaah di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) kawasan Pasar Gembrong, Jakarta, 26 Mei 2017. Malam ini Umat Muslim di Indonesia mulai melakukan tarawih dan dilanjutkan dengan puasa pada Sabtu paginya. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku terenyuh saat mengetahui ada warga Ibu Kota yang salat tarawih di jembatan penyeberangan orang (JPO). Sandiaga mengatakan sudah memerintahkan lurah dan camat terkait untuk mencari lokasi alternatif bagi warga melaksanakan tarawih.
"Ya, itu saya terenyuh banget. Saya coba (minta) pak lurahnya sama pak camatnya cari di dekat situ. Kemarin sudah ngomong sama teman-teman dari wilayah," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018, soal tarawih di sebuah JPO itu.
Warga salat tarawih di JPO ini terjadi di kawasan Pasar Gembrong, Jakarta Timur. JPO itu terletak di dekat Musala Miftahul Jannah. Musala itu tak mampu menampung banyaknya jemaah yang tarawih sehingga sebagian warga meluber melaksanakan tarawih di badan jalan dan JPO.
Sandiaga Uno mengatakan ingin memberi alternatif tempat tarawih bagi warga. Selain tak aman, kata Sandiaga, kurang pantas jika salat tarawih dilakukan di sebuah JPO.
"Ulama kan menyampaikan keutamaan salat di masjid. Namun, kalau memang darurat dan tidak ada tempat, ya dicarikan oleh saya," ucap Sandiaga. Dia menuturkan tindak lanjut atas instruksinya soal lokasi alternatif lokasi tarawih itu bakal dilaporkan Rabu siang ini.
Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN
33 hari lalu
Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno buka suara soal penetapan pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 menjadi Proyek Stratgis Nasional (PSN).