Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama Direktur Utama PD Dharma Jaya Johan Romadhon (kanan) dan Dirut Dharma Jaya sebelumnya, Marina ratna (kiri) di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018. Tempo: PD Dharma Jaya
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menetapkan Johan Romadhon sebagai Direktur Utama Perusahaan Daerah Dharma Jaya yang baru menggantikan Marina Ratna Dwi Kusumastuti.
Keputusan pengangkatan Johan tertuang dalam Surat Ketetapan Gubernur DKI Jakarta Nomor 880 Tahun 2018 tertanggal 22 Mei 2018 yang ditandatangani oleh Gubernur Anies Baswedan.
Johan mengaku baru mengetahui diangkat sebagai Dirut Dharma Jaya menjelang pelantikan. "Dikabarin pukul 09.00 WIB, jam 11.00 harus sudah di Balai Kota DKI," katanya seusai pelantikan di Balai Kota DKI Jakarta kemarin, Rabu, 23 Mei 2018.
Dia menuturkan, tawaran memimpin Dharma Jaya datang dari Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Amin Subekti. Johan kakak kelas Amin tatkala mereka kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
Tawaran datang ketika Johan terbilang baru saja menjabat direksi pada anak usaha PT Agro Jabar, BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bergerak di bidang pangan, yakni sejak 2017.
"Setahun terakhir saya di anak perusahaan (Agro Jabar) yang ngurusin ternak."
Sebelumnya, Johan menjabat sebagai Dirut PD Tirta Gemah Ripah (TGR) Jawa Barat pada 2011-2015. PD TGR bergerak di bidang energi, khususnya pembangkit listrik tenaga air.
Lepas dari PD TGR, dia ke Agro Jabar sebelum "loncat" ke anak usaha Agro Jabar. Johan pernah bekerja di bidang perdagangan minyak di PT Elnusa Petrofin sebelum berkiprah di BUMD Jawa Barat.
Johan menggantikan Dirut PD Dharma jaya sebelumnya, Marina Ratna Dwi Kusumajati, yang berhasil menumpuk keuntungan dan melaksanakan tugas memasok daging di DKI.
Selain mengangkat Johan, Pemerintah DKI juga menetapkan Mohamad Adam Ali Bhutto sebagai Direktur Usaha Dharma Jaya.
Marina mengundurkan diri pada 16 April 2018 karena dana public service obligation (PSO) pembelian daging subsidi yang tak kunjung cair.
Johan menceritakan, sebelum ditetapkan sebagai Dirut Dharma Jaya dia diundang oleh TGUPP sebagai narasumber diskusi mengenai pengelolaan BUMD. Dalam diskusi itu, dia ditanya pengalamannya yang bisa dimanfaatkan oleh DKI Jakarta.
Dia menyatakan tak mengenai Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno sebelumnya. "Kebetulan Pak Amin (Ketua TGUPP Amin Subekti) adik kelas saya di STAN. Pas bekerja di Elnusa (saya) ketemu juga dengan Pak Amin," kata Johan tentang karirnya sebelum di Dharma Jaya.