TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui bahwa perusahaan Dharma Jaya berkembang pesat di bawah Direktur Utama Marina Ratna Dwi Kusumajati.
Gubernur DKI Anies Baswedan menerima pengunduran diri Marina Ratna yang diajukan pada 16 April 2018. Namun, Marina masih bertugas sampai 17 Mei untuk memastikan manajemen berjalan lancar.
Menurut Sandiaga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memastikan dirut baru lebih baik dari profesional yang dipilih oleh gubernur terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tersebut.
Baca: Cerita Dirut Dharma Jaya Minta Mundur ke Anies Baswedan
“Ini yang saya harapkan dari Pansel di BP BUMD. (Kepala BP BUMD) Pak Yurianto yang lagi melakukannya,” kata Sandiaga Uno di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu, 28 April 2018.
Sandiaga memerintahkan rekrutmen Dirut Dharma Jaya transparan untuk memilih figur yang independen, profesional, dan jujur. Dirut Dharma Jaya mesti membawa kemaslahatan buat program-program pemerintah dan bisnis perusahaan.
Dia pun mematok keuntungan perusahaan Dharma Jaya minimal Rp 8 miliar per tahun, juga meminta perusahaan itu memenuhi target-target lain.
“Yang Bu Marina lakukan ini adalah memberikan kepastian harga daging terjangkau buat warga DKI, itu jauh lebih penting dibanding profitnya,” kata Sandiaga Uno.