Biaya Kesehatan Dikritik, Anies Baswedan: Dotcom Sensasional
Reporter
Dias Prasongko
Editor
Suseno
Kamis, 24 Mei 2018 19:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai pernyataan Presiden Joko Widodo tentang biaya kesehatan di Jakarta bukanlah kritikan. "Dengar saja lengkap, jangan hanya cuplikan. Dengar rekamannya," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 24 Mei 2018.
Pernyataan Jokowi yang dimaksud Anies itu muncul dalam acara silaturahmi peserta penerima manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Istana Negara, 23 Mei 2018. Jokowi menyebut biaya pengobatan rumah sakit di Jakarta cukup mahal. "Jakarta mahal-mahal kalau sakit, Pak Gub. Memang Jakarta mahal," ujar Jokowi saat itu.
Dalam acara itu, Anies hadir untuk menerima penghargaan karena dinilai berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC) di wilayah kerjanya. Tercatat 4 provinsi, 28 kota, dan 92 kabupaten yang berhasil mencapai UHC tahun ini.
Baca: Jokowi Tegur Anies Soal Biaya Mahal Pengobatan di Jakarta
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak sepakat dengan pernyataan Jokowi tersebut. Sebab, biaya kesehatan di Jakarta saat ini sudah menurun karena pemerintah DKI telah mengalokasikan anggaran hingga 17 persen dari total Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD).
Bahkan, kata Sandiaga, pemerintah DKI saat ini tengah fokus menekan biaya kesehatan lewat mekanisme promotif dan preventif. Dengan cara ini, masyarakat diharapkan bisa lebih sehat sehingga biaya rehabilitasi dan kuratif melalui rumah sakit menjadi berkurang.
Menurut Anies Baswedan, secara keseluruhan, pernyataan Jokowi tak sekadar mengenai biaya kesehatan di Jakarta yang mahal. Karena itu, ia meminta wartawan mendengarkan lebih lengkap. Terutama media online yang kerap membuat tulisan sensasional untuk mengabarkan pernyataan Jokowi tersebut. "Kalau (media) dotcom-dotcom memang sensasional judulnya, saya enggak komentar," ucap Anies.