Rencana Remaja Pengancam Jokowi Didepak dari Sekolah Dikritik

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 29 Mei 2018 16:33 WIB

Cuplikan video seorang pria mengancam akan membakar rumah dan tembak Presiden Jokowi. Instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Neneng Heriyani membenarkan informasi mengenai pemberhentian RJ dari sekolahnya. Rencana itu pun menuai kritik. RJ merupakan remaja 16 tahun yang ditangkap polisi akibat membuat video ancaman kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Informasi itu diterima Neneng dari ayah RJ. "Kabarnya permintaan dari pihak sekolah," kata Neneng saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 29 Mei 2018. Panti sosial yang dipimpin Neneng merupakan satu bagian dari kompleks rumah aman milik Kementerian Sosial, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Di sanalah saat ini RJ menjalani observasi oleh petugas.

Baca: Pelajar Pengancam Presiden Jokowi Jalani Bimbingan Mental di Kemensos


Namun, kata Neneng, pemberhentian RJ baru sepihak dari sekolah. Sebab, sang ayah belum bersedia meneken surat pemberhentian itu. "Jadi belum dikeluarkan secara formal," ujarnya.

RJ ditangkap karena membuat video ancaman akan menembak Jokowi. Video itu tersebar di media sosial. Meski bersalah, polisi tidak menahan RJ. Ia saat ini ditempatkan sementara di rumah aman tersebut. Terakhir, Senin, 28 Mei 2018, polisi telah melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah kasus RJ bisa dilimpahkan segera ke kejaksaan atau tidak.

Polisilah yang pertama menyampaikan informasi ini. "Dia dikeluarkan, ya (dari sekolah)," ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Raden Prabowo Argo Yuwono saat ditemui di gedung Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada hari yang sama.

Namun Neneng mengatakan pihak panti sosial tidak setuju jika RJ langsung didepak begitu saja dari sekolah. Menurut dia, harus ada serangkaian proses penilaian terhadap si anak dan tidak bisa langsung dihakimi bersalah. "Kan belum tentu, anak bisa saja dalam keadaan tertekan," tuturnya.

Selain itu, proses pemeriksaan psikologi juga masih berjalan di panti sosial. Pemeriksaan psikologi, kata Neneng, akan dilakukan berkali-kali agar hasil yang diperoleh bisa valid dan akurat.

"Bagaimanapun anak itu kan harus dilindungi haknya. Jadi sebetulnya kami tidak setuju," katanya terkait dengan kasus remaja pengancam Jokowi tersebut. Hingga berita ini diturunkan, Tempo masih berupaya meminta konfirmasi ke pihak sekolah. Polisi sejak awal tidak terus terang mengenai asal sekolah RJ.

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

11 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

13 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

22 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

23 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

23 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

2 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya