DKI Janji Bangun Shelter untuk Korban Penggusuran Kampung Kunir

Editor

Suseno

Rabu, 30 Mei 2018 13:38 WIB

Sekertaris Daerah DKI Jakarta Saefullah (kedua kiri) saat berdiskusi dengan warga pada acara memperingati 3 tahun penggusuran kampung Kunir di Taman Sari, Jakarta Barat, 29 Mei 2018. Warga eks kampung Kunir menagih janji Gubernur Anies Baswedan yang akan membangun shelter untuk warga. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta berjanji membangun tempat tinggal sementara (shelter) bagi korban penggusuran Kampung Kunir. Pembangunan shelter ini diperkirakan memakan waktu tujuh pekan dan akan dimulai sebelum Lebaran.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan proses pembangunan akan ditunda selama sepekan Lebaran. "Mulai pengerjaan lagi setelah Lebaran. Kira-kira lima minggu, satu setengah bulan setelahnya (selesai)," kata Saefullah di Kampung Kunir, Selasa, 29 Mei 2018.

Saefullah datang ke Kampung Kunir untuk menghadiri peringatan tiga tahun penggusuran di tempat itu. Dalam peringatan itu, masyarakat menggelar pameran foto dan menonton video saat terjadinya penggusuran.

Permukiman penduduk di Kampung Kunir digusur pada 25 Mei 2015 semasa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Adapun dasar penggusuran adalah banyaknya rumah tak memiliki izin bangunan dan berdiri di bantaran Sungai Ciliwung.

Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, berjanji membangun shelter untuk penduduk yang digusur. Total ada 33 kepala keluarga yang masing-masing akan mendapatkan satu unit tempat tinggal di shelter tersebut.

Saefullah mengatakan pemerintah DKI sudah memiliki desain shelter yang dijanjikan. Dari 33 unit yang dibangun, masing-masing memiliki luas 3 x 6 meter persegi. Di tempat itu akan dibangun juga kamar mandi dan tempat cuci untuk umum, serta sebuah musala.

Shelter itu dibangun di lahan kosong, tepat di belakang Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. "Bagian belakang yang menghadap kecamatan ada satu lantai, yang menghadap ke jalan raya dan kali dibangun dua lantai," kata Saefullah.

Advertising
Advertising

Saefullah mengatakan pembangunan shelter menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. "Mereka design and build, kira-kira Rp 2,5 miliar," ujarnya.

Kendati begitu, Saefullah belum bisa memastikan apakah korban penggusuran Kampung Kunir akan tinggal seterusnya di tempat tersebut. "Shelter itu sifatnya sementara, kami lihat di tata ruangnya bisa dipermanenkan atau tidak," katanya.

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

23 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

25 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

26 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

32 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

34 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

43 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

45 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

47 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

47 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

47 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya