Sejumlah menunggu penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, 8 Juni 2018. Puncak arus mudik Lebaran 2018 diperkirakan terjadi pada H-3 lebaran. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Christianto tak khawatir kekurangan armada untuk angkutan mudik Lebaran 2018.
"Sebab, kalau kurang kami akan turunkan bus pariwisata dan angkot untuk armada mudik. Tapi ini situasional kalau benar-benar diperlukan," kata Christianto seusai meninjau pemeriksaan kelaikan bus dan pengemudi armada mudik Lebaran 2018 di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Jumat, 8 Juni 2018. Baca : Polda Metro Jaya Bikin Operasi Kemanusiaan Mudik, Ada 143 Pos
Christianto menuturkan semua armada yang digunakan untuk mudik harus diperiksa kelaikannya. Pemeriksaan sesuai standar dari Kementerian Perhubungan, di antaranya pengecekan lampu, rem, penyapu kaca, kondisi ban dan lainnya. "Jika dianggap laik maka diberi stiker," ujar dia.
"Setelah diperiksa semua, memenuhi syarat, kasih stiker. Kalau tidak, mereka harus kembali ke pool untuk melengkapi yang kurang tadi.
Dia mengatakan pemeriksaan aramada mudik telah dilakukan sejak kemarin. Menurut dia, selama dua hari pemeriksaan belum ada mobil yang dianggap tidak laik jalan. "Kalau tidak laik jalan maka dikembalikan ke pool, dan diminta segera diperbaiki."
Christianto memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2018 bakal terjadi pada Ahad 10 Juni 2018 lusa. Soalnya, libur lebaran tahun ini lebih panjang dari tahun sebelumnya. "Kami akan terus berkoordinasi untuk memantau kelancaran arus mudik. Jika armada kurang kami akan langsung tambah," ucap dia.
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
19 hari lalu
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.