Pencarian Buaya Pondok Dayung Resmi Dihentikan, Alasannya?

Kamis, 28 Juni 2018 12:02 WIB

Pencarian seekor buaya yang muncul di Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, beberapa waktu lalu oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu pada Ahad, 17 Juni 2018. TEMPO/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Pencarian buaya muara sepanjang 2,5 meter yang terlihat di perairan Pondok Dayung, Tanjung Priok, resmi dihentikan pada Ahad, 24 Juni 2018.

Tim gabungan pencari buaya muara juga telah dibubarkan. Tim gabungan itu terdiri atas TNI Angkatan Laut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam, sejumlah ahli satwa dari Kebun Binatang Ragunan, dan lain-lain.

Baca: Setelah Tanjung Priok, Buaya Menampakkan Diri di Kali Grogol

Kepala Dinas Penerangan Komando Armada I Letkol Laut Agung Nugroho mengatakan pencarian buaya tersebut dihentikan sejak minggu lalu.

"Sebab, sudah tidak ada tanda-tanda kemunculannya lagi," kata Agung saat dihubungi, Kamis, 28 Juni 2018.

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu pada Ahad, 17 Juni 2018, sebelum mencari buaya yang muncul di Dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, beberapa waktu lalu. TEMPO/Adam Prireza

Satwa buas yang diduga buaya muara tersebut muncul di perairan Dermaga Pondok Dayung pada 14 Juni 2018. Pasukan TNI AL sempat memburu dan menembak buaya itu karena dianggap mengancam keselamatan prajurit. Sebab, Pondok Dayung adalah pangkalan militer TNI AL dan kerap digunakan untuk latihan pasukan katak.

Baca: Buaya di Pondok Dayung Ternyata Belum Tertangkap

Menurut Agung, keputusan menghentikan pencarian buaya itu lantaran tim gabungan melihat sudah tidak ada indikasi kemunculan hewan itu lagi di kawasan Pondok Dayung.

Bahkan tim telah melaksanakan beberapa teknik pemancingan dengan hewan itu, seperti memberi umpan ayam dan daging. "Tapi tetap tidak ada kemunculan. Pertimbangannya itu, pencarian ini kami hentikan," ujarnya.

Baca: Buaya di Pondok Dayung, Ahli LIPI: Ada 2 Cara untuk Menangkapnya

Selama operasi gabungan, buaya yang terekam video dan beredar secara berantai di media sosial tersebut belum pernah muncul kembali. Namun, Agung mengatakan, pihaknya bakal tetap mengantisipasi potensi kedatangan hewan predator itu. "Setiap hari kami juga ada penjagaan."

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

18 hari lalu

Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

Warga Kabupaten Mukomuko dilaporkan tewas diserang buaya saat mencari lokan di Sungai Selagan. Kasus kedua dalam dua tahun ini.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

22 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

34 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

39 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

51 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

5 Maret 2024

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

3 Maret 2024

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya