Proses penangkapan buaya di kali Grogol oleh tim BKSDA dan Damkar. Jum'at, 29 Juni 2018. Tempo/ Fikri Arigi
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berjalan empat hari, pencarian buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat, dihentikan pada Sabtu, 30 Juni 2018. Tim gabungan dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta menyatakan tak lagi melihat hewan predator tersebut di permukaan.
“Dari semalam, memang air itu pasang, tidak ada kemunculan,” ucap Kepala Seksi Wilayah 2 BKSDA Bambang Yudi saat ditemui di pinggir Kali Grogol, Jakarta Barat, Sabtu, 30 Juni 2018.
Meski begitu, Bambang mengatakan timnya akan tetap memantau di lokasi selama dua minggu ke depan. Area pemantauan terbentang di sepanjang Kali Grogol, mulai halte bus Transjakarta di Jalan Latumenten, Grogol, hingga pintu air di Jelambar.
“Petugas kami akan memantau setiap hari selama lebih-kurang dua minggu,” ujarnya. “Karena, kalau sudah lebih dari itu, bisa dipastikan buaya sudah pergi, entah ke Muara Angke atau ke laut.”
Buaya di Kali Grogol pertama kali terlihat pada Selasa, 26 Juni 2018. Buaya itu terlihat di perairan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pencarian oleh anggota TNI Angkatan Laut di Pondok Dayung juga tak membuahkan hasil.
Dalam pencarian buaya di Kali Grogol, tim dibagi menjadi dua untuk menyusuri Kali Grogol. Satu tim menyusuri kali ke arah Mal Citraland, sementara satu lagi ke arah pintu air Jelambar. Namun penelusuran tidak bisa diteruskan lantaran kondisi kali yang semakin dangkal karena penumpukan lumpur di masing-masing ujung arah pencarian itu.