Penjambretan Marak di Jakarta, Ini Kata Ahli Psikologi Forensik

Senin, 9 Juli 2018 12:32 WIB

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian Rishadi saat release kasus penjambretan Cempaka Putih di kantor Polres Jakpus, Senin, 9 Juli 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi penjambretan dan begal yang belakangan marak di Jakarta meresahkan masyarakat. Sebab, kejahatan jalanan yang memakan korban jiwa itu dilakukan di tengah keramaian dan saat jam sibuk kerja.

Alumnus Psikologi Forensik University of Melbourne, Reza Indragiri Amriel, mengatakan tempat ramai merupakan lokasi yang ideal untuk aksi kejahatan.

"Di tempat ramai justru berlangsung pergeseran rasa tanggung jawab," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin, 9 Juli 2018.

Baca: Alasan Pelaku Penjambretan Maut di Cempaka Putih Menyerahkan Diri

Ia menjelaskan, pergeseran rasa tanggung jawab tersebut ibarat bola yang memantul. Jadi, saat terjadi tindak kejahatan, korban akan terabaikan dan tak ada yang sungguh-sungguh menolongnya.

Hal ini yang membuat banyak masyarakat lebih suka memfoto atau memvideokan lebih dulu suatu insiden. Hal itulah yang dimanfaatkan pelaku kejahatan tersebut.

Advertising
Advertising

Beberapa aksi kejahatan jalanan di Jakarta sejak awal Juli 2018 terjadi di tengah keramaian. Salah satunya penjambretan terhadap Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarief Burhanudin saat bersepeda di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, pada Ahad, 24 Juni 2018, pukul 07.00.

Baca: Pelaku Penjambretan Cempaka Putih Sudah Baca Pergerakan Polisi

Kasus penjambretan penumpang ojek online, Warsilah, di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih juga berlangsung saat lalu lintas ramai pada 1 Juli 2018.

Reza mengatakan kiat menghindari kejahatan jalanan, baik aksi begal maupun penjambretan, adalah dengan tidak berpenampilan mencolok, seperti mengenakan perhiasan atau benda elektronik di tempat ramai dan terbuka. "Selain itu, punya asuransi jiwa juga disarankan sebagai bentuk antisipasi," ujarnya.

Kejahatan jalanan, Reza menambahkan, terjadi karena pelaku ingin mengumpulkan sumber daya untuk melakukan kejahatan selanjutnya. "Hasil penjambretan paling tidak jauh-jauh untuk membeli miras dan narkoba," ucapnya.

Berita terkait

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

13 jam lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

23 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

2 hari lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

3 hari lalu

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

Anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewa dalam mobil Alphard. Apa penyebab kematiannya? Berikut kronologi tewasnya Brigadir RA?

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

8 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

9 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

15 hari lalu

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

Kurir ekspedisi itu membuat laporan palsu ke polisi telah menjadi korban begal. Uang hasil COD dipakai untuk membayar cicilan motor.

Baca Selengkapnya

Hendak Kerja, Motor Perempuan di Bojonggede Dibegal

18 hari lalu

Hendak Kerja, Motor Perempuan di Bojonggede Dibegal

Hendak berangkat kerja, seorang perempuan mengaku motor Yamaha Nmax warna merah dengan nomor polisi B 4706 SKR raib dibawa komplotan begal.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

28 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Kronologi Anggota TNI Dibacok dengan Pedang hingga Meninggal di Bantargebang

29 hari lalu

Kronologi Anggota TNI Dibacok dengan Pedang hingga Meninggal di Bantargebang

Mengajak Alfian, tersangka mengejar anggota TNI Pomdam Siliwangi yang diteriaki begal itu dengan mengendarai sepeda motor.

Baca Selengkapnya