Perluasan Kebijakan Ganjil Genap Turunkan Polusi Udara Jakarta

Rabu, 11 Juli 2018 08:55 WIB

Polusi udara di Jakarta dengan tingkat pencemaran yang berbahaya. Pada tanggal 16 Mei 2018, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan Jakarta berada di posisi pertama dalam indeks kualitas udara terburuk di dunia. Pemerintah juga menerapkan pembatasan lalu lintas dalam upaya memperbaiki kualitas udara.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan DKI Jakarta Isnawa Adji mengklaim kualitas udara Ibu Kota semakin membaik setelah perluasan ganjil genap sejak 2 Juli 2018.

“Secara umum, semua parameter kualitas udara Jakarta masih di bawah baku mutu. Tapi dengan penerapan ganjil genap ini, polutan-polutan yang bersumber dari kendaraan bermotor semakin berkurang,” ujar Isnawa dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 11 Juli 2018.

Adapun kadar polutan yang menurun di Jakarta selama perluasan ganjil genap adalah konsentrasi gas CO, NO, dan HC.

Baca: Libur Saat Asian Games, Sandiaga Uno Tunggu Evaluasi Ganjil Genap

Klaim Isnawa tersebut didasari hasil monitoring kualitas udara di beberapa stasiun udara di sejumlah titik. Seperti di Stasiun DKI 1 Bundaran Hotel Indonesia, terpantau konsentrasi CO turun 1,7 persen, konsentrasi NO turun 14,7 persen, dan konsentrasi HC turun 1,37 persen.

Selain itu, di Stasiun DKI 2 Kelapa Gading terpantau terjadi penurunan konsentrasi CO sebesar 1,15 persen, konsentrasi NO turun 7,03 persen, dan NO2 turun 2,01 persen. Sedangkan di Stasiun DKI 4 Lubang Buaya terjadi penurunan konsentrasi CO sebesar 1,12 persen dan NO 7,46 persen.

Namun parameter kualitas udara PM-10 atau partikel udara debu yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron masih cukup tinggi. Hal ini, kata Isnawa, disebabkan oleh aktivitas pembangunan MRT, LRT, dan penataan trotoar di Jalan Sudirman-Thamrin.

Baca: Pelanggaran Ganjil Genap Karena Minim Spanduk?

Advertising
Advertising

“Proyek-proyek ini dipastikan selesai atau dihentikan sementara saat Asian Games, sehingga dapat dipastikan tidak akan menjadi masalah,” kata Isnawa.

Per 2 Juli 2018 hingga 31 Juli 2018, uji coba kebijakan ganjil genap mulai diperlebar ke beberapa wilayah di Jakarta, seperti di Jalan Rasuna Said, M.T. Haryono, D.I. Panjaitan, A. Yani, Benyamin Sueb, Gatot Subroto, dan Metro Pondok Indah.

Adapun waktu pelaksanaan uji coba ganjil genap pada pukul 06.00-21.00 atau selama 15 jam. Kendaraan berpelat ganjil dapat melintas di jalur tersebut pada tanggal ganjil saja, begitu pula kendaraan berpelat genap.

Berita terkait

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

10 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

10 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

5 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

7 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

10 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Puspom Ungkap Motif Sopir Arogan Fortuner Palsukan Pelat Dinas TNI, Kini Ditahan di Polda Metro Jaya

14 hari lalu

Puspom Ungkap Motif Sopir Arogan Fortuner Palsukan Pelat Dinas TNI, Kini Ditahan di Polda Metro Jaya

Puspom TNI mengungkap motif pemalsu pelat dinas TNI, yang saat ini telah ditangkap dan ditahan di Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kisah Penemuan Traffic Cone, Kerucut Pembatas Jalur Contraflow saat Mudik dan Arus Balik

19 hari lalu

Kisah Penemuan Traffic Cone, Kerucut Pembatas Jalur Contraflow saat Mudik dan Arus Balik

Jalur contraflow saat mudik dan arus balik lebaran hanya dipisahkan menggunakan traffic cone. Begini kisah penemuannya.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Rekayasa Lalu Lintas yang Diterapkan Saat Mudik dan Arus Balik Lebaran

19 hari lalu

4 Jenis Rekayasa Lalu Lintas yang Diterapkan Saat Mudik dan Arus Balik Lebaran

Penerapan sistem contraflow, one way, ganjil genap, dan buka tutup merupakan jenis rekayasa lalu lintas yang biasanya diterapkan saat mudik dan arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya