Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandatangani surat surat keputusan pelantikan sejumlah wali kota Jakarta, Bupati Kepulauan Seribu, dan pejabat tinggi DKI di Balai Kota Jakarta, 5 Juli 2018. Tempo/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana membuat pernyataan mengejutkan. Dia mengaku dipensiunkan oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan hanya lewat aplikasi percakapan di telepon genggam, Whatsapp.
Bambang menunjuk kepada perombakan lima wali kota dan satu bupati oleh Gubernur Anies Baswedan pada 4 Juli 2018 lalu. Dia, yang dilantik sebagai wali kota di masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2015 lalu, keberatan dicopot lalu dipensiunkan hanya lewat media Whatsapp.
“Saya enggak masalah dicopot dari jabatan,” kata Bambang ketika dihubungi Selasa 17 Juli 2018. “Yang saya masalahkan selama ini saya belum terima Keputusan Gubernur yang asli, hanya di-WA,” kata dia.
Sejatinya, Bambang menghitung, dirinya baru akan pensiun per 1 Oktober 2018. Namun, rotasi jabatan yang dijalaninya 4 Juli 2018 sudah diputuskan sekaligus pemensiunan. “Pensiunnya per tanggal berapa tidak disebutkan,” ucap mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) itu.
Sebelumnya, Anies Baswedan melakukan perombakan besar pejabat di DKI. Anies di antaranya mencopot sekaligus lima wali kota dan satu bupati.
Anies mengangkat pejabat baru, termasuk Rustam Effendi, bekas wali kota yang meminta mundur di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagai Wali Kota Jakarta Barat. Adapun pengganti Bambang di Jakarta Timur adalah M Anwar.
Saat itu Anies Baswedan menyampaikan bahwa seleksi pejabat dilakukan oleh panitia rotasi dan mutasi jabatan pimpinan tinggi pratama. Panitia dibentuk tanggal 8 Juni melalui Keputusan Gubernur 1012 tahun 2018.