LBH Jakarta Buka Posko Aduan Korban Polisi Berantas Begal

Kamis, 19 Juli 2018 07:55 WIB

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock

JAKARTA - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang mengalami ketidakadilan hukum selama operasi berantas jambret dan begal. Operasi bersandi Cipta Kondisi itu digelar Polda Metro Jaya menjelang perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta.

Baca berita sebelumnya:
LBH Minta Polisi Stop Tembak Mati Begal, Gantinya...

“Pengaduan dapat dilakukan setiap Senin-Kamis dari jam 09.00-15.00 WIB,” kata Kepala Bidang Advokasi Fair Trial LBH Jakarta Arif Maulana di kantornya, Rabu 18 Juli 2018.

Menurut Arif, posko aduan juga berlaku bagi masyarakat yang merasa penggunaan senjata api yang tidak sah oleh polisi. Ia mengacu kepada instruksi tembak di tempat oleh Kepala Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis.

Soalnya, menurut Arif, instruksi tersebut melanggar hak hidup dan hak mendapatkan keadilan bagi mereka yang disangka sebagai pelaku jambret, perampokan, serta kejahatan jalanan lainnya. Arif mengatakan, para tersangka yang akhirnya tertembak mati seharusnya dibawa ke pengadilan terlebih dahulu untuk menentukan ia bersalah atau tidak.

Baca:
Tembak Mati Begal, Polisi Diminta Tak Ulangi Petrus Zaman Orba

“Tindakan itu bertentangan dengan Pasal 28D UUD 1945 dan Pasal 3 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM yang menjamin hak setiap orang atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil,” tutur Arif.

Arif juga merasa penggunaan senjata api oleh polisi untuk menembak mati tersangka begal menyalahi Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Perkap) Nomor 1 dan 8 tahun 2009. Berdasarkan dua aturan tersebut, polisi diperbolehkan melepaskan tembakan hanya sebagai peringatan atau melumpuhkan, tidak membunuh.

Nyatanya, Arif menambahkan, selama dua pekan operasi polisi menembak 52 orang yang disangka sebagai pelaku begal. Sebanyak 41 orang ditembak di bagian kaki dan 11 lainnya tewas. Polisi beralasan tersangka melawan ketika ditangkap sehingga perlu ditembak mati.

Baca:
10 Jasad Tersangka Begal dan Penjambretan Luka Tembak di Dada

Arif menyebutkan, pembentukan posko pengaduan merupakan langkah LBH untuk menghindari adanya korban salah tangkap atau salah tembak yang tidak mendapatkan keadilan. Ia menyebut operasi berantas jambret dan begal berpotensi menimbulkan banyak korban jika polisi tidak hati-hati.

LBH Jakarta dalam rentang 2013-2016 telah menangani 37 kasus penyiksaan dengan pelaku polisi. Beberapa kasus itu, kata Arif, sudah dilaporkan ke Propam dan ada yang sudah berkekuatan hukum tetap di pengadilan. Oleh karenanya, ia mengatakan dalam kasus operasi berantas jambret dan begal, LBH juga menduga keras terjadi pelanggaran oleh polisi.

Berita terkait

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

9 jam lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

1 hari lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

1 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

2 hari lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

8 hari lalu

Polisi tangkap Tiga Perampok Toko Emas di Blora yang Gondol Perhiasan 150 Gram

Para perampok toko emas ditangkap di rumahnya di Desa Gidem Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung.

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

9 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

13 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

16 hari lalu

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

Kurir ekspedisi itu membuat laporan palsu ke polisi telah menjadi korban begal. Uang hasil COD dipakai untuk membayar cicilan motor.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

17 hari lalu

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.

Baca Selengkapnya

Hendak Kerja, Motor Perempuan di Bojonggede Dibegal

18 hari lalu

Hendak Kerja, Motor Perempuan di Bojonggede Dibegal

Hendak berangkat kerja, seorang perempuan mengaku motor Yamaha Nmax warna merah dengan nomor polisi B 4706 SKR raib dibawa komplotan begal.

Baca Selengkapnya