Viral Twit PBB Naik 100 Persen, Badan Pajak DKI Bersuara

Jumat, 20 Juli 2018 10:03 WIB

Para agen penjual rumah tengah menawarkan rumah tinggal pada pameran Properti di sebuah Mall kawasan Jakarta, 21 Maret 2018 Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata mengatakan, pada tahun 2018 pihaknya menargetkan bisa membangun 236.261 unit rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru saja meneken kenaikan besaran nilai jual objek pajak (NJOP) 2018 dengan rata-rata 19,54 persen. Konsekuensi dari kenaikan NJOP itu, tagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di sejumlah wilayah DKI juga ikut melonjak.

Baca: NJOP di 15 Wilayah DKI Ini Naik Sekitar 20 Persen, Alasannya?

Penyesuaian tersebut diatur dalam Pergub No 24/2018 tentang Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2018.

Gara-gara kebijakan baru tersebut, pengguna Twitter @hotelsyariahJKT mengeluhkan melonjaknya tagihan pajak bumi dan bangunan perkotaan perdesaan (PBB-P2) di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Postingan tersebut lantas viral di media sosial dalam waktu singkat.

"Pak anis/uno. Kok bpk tega ya naikin PBB di jagakarsa 100%. Ini lebih kejam dari ahok dong. Tlg dirubah kebijaksanaannya itu yg menyusahkan rakyat. Semoga bpk dengar jeritan Rakyatnya. PBB thn 2017 sy bayar PBB Rp 15.945.350 dan Tahun 2018 sy bayar PBB Rp 32.986.215," tulis akun @hotelsyariahJKT seperti dikutip Bisnis, Kamis (19/7/2018).

Meski foto perbandingan tagihan PBB tersebut telah tersebar luas, akun @hotelsyariahJKT justru sudah non-aktif di Twitter.

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah DKI Jakarta Faisal Syafruddin mengatakan kenaikan NJOP ditetapkan berdasarkan harga survei pasar di masing-masing wilayah.

Advertising
Advertising

Dia mencontohkan harga tanah di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan saat ini berkisar Rp7.000.000. Sementara, NJOP yang ditetapkan pemerintah di bawah nilai tersebut, yakni hanya Rp5.000.000.

Baca: NJOP Naik, Sandiaga Uno: Kan Ada Rumah DP Nol Rupiah

"Kami terapkan prinsip keadilan, jadi tidak semuanya naik. Nah, kenaikan itu kami lakukan di zona komersial. Jagakarsa NJOP naik, karena saat ini banyak tumbuh klaster (perumahan) baru, dulu hanya hamparan tanah kosong," katanya di Balai Kota DKI, Kamis 19 Juli 2018.

Menurutnya, kenaikan PBB P-2 juga bisa dialami apabila objek pajak naik kategori tarif. Jika mengacu pada kasus kenaikan tagihan PBB yang ramai dibicarakan, Faisal memprediksi objek pajak tersebut mengalami kenaikan kategori tarif.

Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Di perda tersebut diatur mengenai subjek pajak, wajib pajak, objek pajak dan tarif PBB-P2.

Ada empat tarif PBB-P2 yang berlaku berdasarkan perda tersebut, yaitu tarif 0,01 persen untuk (NJOP < Rp 200 juta), tarif 0,1 persen untuk (NJOP Rp 200 juta sampai dengan < Rp 2 miliar), tarif 0,2 persen untuk (NJOP Rp 2 miliar sampai dengan < Rp 10 miliar) dan tarif 0,3 persen untuk (NJOP Rp 10 miliar atau lebih).

Jika sebelumnya objek pajak masuk kategori tarif 0,1 persen, maka kemungkinan tahun 2018 pindah ke kategori 0,2 persen atau 0,3 persen. "Nah, kemungkinan seperti kasus di Jagakarsa dia naik tarif tadinya 0,1 persen jadi 0,3 persen. Tagihan NJOP menyesuaikan dengan tarif sebagai pengalinya," kata Faisal.

BISNIS.COM


Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

5 jam lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

2 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

4 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

4 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

4 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

6 hari lalu

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

Kejaksaan menetapkan mantan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan, Bambang Prabowo, sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya