Herdi Ditembak Mati Pria Misterius, Polisi Masih Mencari Saksi

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Ali Anwar

Selasa, 24 Juli 2018 16:39 WIB

Deretan karangan bunga untuk korban penembakan orang tak dikenal, Herdi, di Rumah Duka Jelambar, Jelambar Baru, Grogol, Jakarta Barat, pada Senin, 23 Juli 2018. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Prabowo Argo Yuwono, mengatakan pihaknya tidak tinggal diam terhadap kasus Herdi, 45 tahun, yang ditembak mati seorang pria misterius.

Baca juga: Ada Sidak di Lapas, Ratu Atut Chosiyah Masuk Kamar Mandi

Penembakan terhadap pengusaha itu terjadi di Jalan Jelambar Aladin RT 03 RW 06, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat malam, 20 Juli 2018.

"Tim masih berjalan dan masih mencari saksi," kata Argo, Selasa, 24 Juli 2018. Hingga saat ini, ujar Argo, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium forensik untuk melihat jenis proyektil dan senjata yang digunakan pelaku. Polisi pun mencari rekaman kamera pengintai atau closed-circuit television (CCTV) yang berada di sekitar lokasi.

"CCTV di sana, kalau ada, kami evaluasi. Penyidik berusaha keras mengungkap kasus ini. Polres dibantu Polda (menyelidiki penembakan terhadap Merdi)," ujar Argo.

Advertising
Advertising

Menurut Argo, polisi belum bisa melihat motif penembakan misterius tersebut. "Barang tidak ada yang hilang. Kalau pelaku ditangkap baru motifnya diketahui apa," ucapnya.

Kriminolog Universitas Indonesia, Ferdinand Andi Lolo, melihat kasus penembakan misterius di kawasan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, terjadi karena ada masalah yang serius. Sehingga nyawa korbanya yang bernama Herdi, 45 tahun, mesti dihabisi pelakunya.

"Jadi memang sudah diincar apakah karena masalah pribadi, pekerjaan atau keuangan. Kemungkinan ada masalah besar," kata Ferdinand saat dihubungi, Senin, 23 Juli 2018.

Menurut Ferdinand, pelaku memang telah memilih sasarannya. Pelaku pun menembak korbannya dari jarak yang tidak memungkinkan korban untuk waspada atau melakukan perlawanan. Apalagi pelaku mengincar bagian kepala dan dada yang menjadi organ vital.

Ferdinand menambahkan, patut diduga pelaku telah terbiasa menggunakan senjata api jika memang mengincar organ vital korban. Terlebih jika pelaku bisa mengenai sasarannya, yakni kedua organ vital tersebut dari jarak 5-10 meter.

"Kalau dari jarak lima meter belum tentu kita tepat sasaran. Kemungkinan memang sering menggunakan (senjata)," ucap Ferdinand.

Pihak keluarga meminta polisi mengungkap kasus Herdi yang ditembak mati orang tak dikenal. “Dari pihak keluarga tidak minta apa-apa selain polisi segera mengungkap penembakan itu,” kata adik korban yang enggan disebutkan namanya dengan alasan keamanan di Rumah Duka Jelambar, Jelambar Baru, Grogol, Jakarta Barat, Senin, 23 Juli 2018.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

19 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

20 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

21 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya