Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mendatangi kantor Ombudsman RI di Kuningan, Jakarta Selatan 9 April 2018. Pemanggilan Sandiaga Uno terkait dengan penerbitan sertifikat Tanah di Pulau Pari. Tempo/Fakhri Hermansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Sandiaga Uno mengaku bisa memaklumi banyaknya komentar netizen atau warga net perihal sejumlah masalah yang muncul di tengah persiapan DKI Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Komentar terbaru adalah sindiran atas jalur sepeda yang dibuat di atas trotoar seperti yang terdapat di kawasan Gelora Bung Karno Senayan.
Dalam foto-foto yang beredar di media sosial maupun pemberitaan sejumlah media, jalur sepeda itu dibuat begitu saja, menabrak sejumlah fasilitas jalan atau trotoar. Banyak netizen melabeli jalur sepeda itu ekstrem
"Kalian laporkan saja terus, aktifkan saja di media sosial kan masuk ke Citizen Reporting Mechanism, itu langsung teregister," ucap Sandiaga Uno menanggapi sindiran dan kritik yang datang silih berganti, Selasa 31 Juli 2018.
Sandiaga Uno memastikan terbuka menerima laporan masyarakat terkait masalah penataan Jakarta melalui citizen reporting. Menurut dia, kritik warga akan lebih cepat diterima jika disampaikan melalui situs dki.jakarta.go.id. Dalam situs tersebut, kritikan yang masuk disebutkan Sandaga Uno dapat dilihat oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah atau SKPD.
Sebelum tentang jalur sepeda di atas trotoar ini, viral pula tentang pemasangan bendera negara-negara peserta Asian Games menggunakan tiang bambu. Pemerintah DKI dianggap membuat malu karena penggunaan tiang bambu tersebut.
Upaya mengatasi bau dari Kali Item dan Sentiong dekat Wisma Atlet Kemayoran tak kalah mengundang keramaian. Pemicunya adalah langkah Gubernur Anies Baswedan menutup kali itu dengan kain waring hitam.