TEMPO.CO, Jakarta - Kontainer tiket Asian Games yang berada di sisi luar pedestrian kawasan Senayan kini tidak lagi menghalangi jalur sepeda. Tidak seperti foto yang viral sebelumnya di media sosial, kontainer itu kini telah bergeser sehingga justru menghalangi guiding block atau garis pemandu buat disabilitas.

Baca juga: Begini Keseharian TDW Terduga Teroris Bogor

Dari pantauan Tempo pada Ahad, 5 Agustus 2018, kontainer tiket berada di pedestrian sepanjang Jalan Pintu Satu Senayan. Jumlahnya sebanyak enam unit. Kontainer berada di sisi tengah, tidak menghalangi jalur pesepeda, namun mengambil ruang guiding block disabilitas. Selain di jalan Pintu Satu Senayan, tidak ditemukan lagi adanya kontainer di jalan lain yang mengitari Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Koordinator Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus meminta pemerintah mengutamakan keselamatan para pejalan kaki dan peseda. Harusnya, kata Alfred, kontainer itu tidak hanya digeser. “Box harusnya digusur bukan hanya digeser karena trotoar untuk pejalan kaki,” ujar Alfred Sitorus kepada Tempo pada Sabtu 5 Agustus 2018.

“Untuk hal itu harusnya ditangani pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” lanjut Alfred.

Sebelum munculnya kontainer tiket, polemik yang muncul di jalur pesepeda sebelumnya adalah terhalang oleh lampu listrik dan rambu lalu lintas. Co-Founder Bike to Work Indonesia, Toto Sugito, menilai pemerintah tidak serius membangun jalur sepeda di Ibu Kota.

Pembangunan trotoar ini dilakukan oleh rekanan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Pembuatan jalur sepeda tersebut tidak direncanakan dengan baik, tidak dengan visi yang jelas," kata Toto saat dihubungi Tempo, Rabu, 1 Agustus 2018.

Toto tak melihat keseriusan pemerintah untuk membangun jalan Jakarta yang ramah bagi pesepeda dan pejalan kaki. Pembuatan jalur sepeda di kawasan GBK Senayan hanya upaya mengakomodasi rencana yang sudah dibuat.

Kontainer loket disiapkan untuk acara pembukaan Asian Games di SUGBK, pada 18 Agustus 2018, namun menghalangi jalur sepeda dan disabilitas. Hingga berita ini dibuat, Tempo belum berhasil menghubungi pihak Panitia Asian Games 2018 atau INASGOC. Direktur Ticketing INASGOC Sarman Simanjorang dan Direktur PR dan Media Inasgoc Danny Buldansyah tidak menjawab panggilan telpon.