Diteror Bom Molotov, Kapitra Ampera Sebut Pelaku Tak Cerdas

Editor

Suseno

Selasa, 7 Agustus 2018 14:27 WIB

Kapitra Ampera. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kapitra Ampera menduga pelemparan bom molotov ke rumahnya terkait dengan pencalonannya sebagai anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Karena itu, ia ingin bertemu dengan para pelaku untuk berdiskusi. "Saya ingin ketemu dan ngopi untuk menanyakan ada apa sih kamu," kata Kapitra, Selasa, 7 Agustus 2018.

Baca: Kapitra Ampera Bocorkan Rekaman CCTV Pelempar Bom Molotov

Nama Kapitra dikenal publik setelah ia menjadi pengacara bagi pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab. Belakangan, namanya muncul sebagai calon anggota DPR untuk daerah pemilihan Sumatera Barat lewat PDIP.

Pelemparan bom molotov di rumah Kapitra terjadi pada 6 Agustus lalu, sekitar pukul 19.07 WIB. Adapun rumah Kapitra berada di Jalan Tebet Timur Dalam VIII Nomor 16 RT 02 RW09 Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Saat itu, Kapitra tidak berada di rumah karena sedang menjalankan salat berjemaah di masjid.

Kapitra menilai insiden itu adalah bentuk kekerasan yang dilakukan orang-orang berpikiran dangkal. Sedangkan orang cerdas tak akan menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah.

Dia mengatakan, semenjak namanya muncul sebagai caleg, pelbagai ancaman datang silih berganti. Ancaman dikirimkan lewat laman Facebook dan pesan WhatsApp yang menyebutnya murtad dan pengkhianat. "Ini orang-orang yang mencintai saya tidak mau kehilangan saya. Saya kan masuk PDIP," ujar Kapitra. "Jadi dia kirimlah bunga molotov ke tempat saya."

Menurut Kapitra, CCTV memperlihatkan lima orang berada di sekitaran rumahnya sebelum pelemparan bom molotov. Dua orang berperan sebagai eksekutor, dua orang masing-masing membawa sepeda motor menunggu di seberang rumah Kapitra, dan satu lainnya menyisir jalan.

Advertising
Advertising

Akibat kejadian itu, satu bom meledak sehingga minyak berceceran di garasi rumah, sementara satu bom lagi tak meledak.

Kapitra Ampera melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Sektor Tebet. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Kapitra mengaku telah dimintai keterangan oleh tim gabungan dari Polsek Tebet, Polres Jakarta Selatan, dan Polda Metro Jaya.

Berita terkait

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

10 jam lalu

Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24 sampai 26 April itu akan memutuskan target di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

13 jam lalu

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

Dalam rapat partai di Majalengka, Hasto minta kader PDIP waspadai pihak mengaku sahabat tapi sebenarnya pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

13 jam lalu

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

14 jam lalu

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

16 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

18 jam lalu

3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah petuah kepada kadernya. Menekankan kadernya jangan bohong. Apa petuah lainnya?

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

19 jam lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

21 jam lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

23 jam lalu

Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memimpin rapat konsolidasi menjelang Pilkada 2024 yang diikuti sejumlah kader.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya