Kiri: foto viral anak-anak berenang di Kali Item yang diambil dan diunggah oleh pengguna Facebook bernama Rifqi Fathullah pada 26 Maret 2017. Kanan: Petugas membersihkan Kali Item yang tertutup kain waring pada 21 Juli 2018. Netizen ramai memperdebatkan keaslian foto dan perbedaan kondisi kali tersebut. Facebook Rifqi Fathullah/ANTARA/Rivan Awal Lingga
TEMPO.CO, Jakarta - Mikroorganisme dalam jumlah cukup besar ditambahkan ke Kali Sentiong atau yang kini lebih dikenal sebagai Kali Item sekitar Wisma Atlet Kemayoran, Jumat 10 Agustus 2018. Penebaran untuk memastikan bau tak sedap tak datang lagi saat sudah semakin dekat dengan perhelatan Asian Games 2018.
Penebaran mikroorganisme sebagai bagian dari teknologi bioremediasi ini dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Mereka menebar tiga rupa mikroorganisme padat, serbuk dan cair di tiga titik lokasi berbeda.
“Mikroorganisme dalam bioremediasi bertujuan mengurai polutan dalam air, bekerja perlahan mematikan bakteri-bakteri di dalam air penyebab bau,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Bambang Hidayah.
Penebaran dilakukan secara bertahap. Penebaran pertama adalah mikroorganisme bentuk padat atau bio block dengan berat 2,5 kg sebanyak 500-600 buah di hulu Kali Sentiong yang jaraknya sekitar 2,4 km dari Wisma Atlet Kemayoran.
Kelebihan bentuk padat, bakteri lama terurai sehingga masa tinggal bakteri bisa lebih panjang hingga 3 bulan. Namun bakteri memerlukan masa adaptasi untuk bereaksi aktif hingga 8 jam. “Kerja mikroorganisme dalam bentuk padat, diperkirakan setelah 8 jam baru aktif untuk memakan bakteri-bakteri air.”
Penebaran kedua dalam bentuk serbuk sebanyak puluhan karung di lokasi yang berjarak sekitar 1 km – 1,5 km dari Wisma Atlet. Kelebihannya adalah bakteri lebih cepat bereaksi daripada bentuk padat dengan masa tinggal bakteri hingga 1 bulan dan akan bereaksi 4 jam setelah penerapan.
Penebaran terakhir di lokasi dekat jaring, sekitar 300 meter dari Wisma Atlet. “Disebar dalam bentuk cair sebanyak 10.290 liter. Mikroorganisme ini akan bekerja aktif sekitar 1 jam setelah penerapan yang akan mengurangi bau tidak sedap Kali Sentiong, tetapi masa tinggal bakteri lebih singkat,” kata Bambang.
Cara bioremediasi ini bukan yang pertama dilakukan di Kali Item. Pemerintah DKI Jakarta menggandeng beberapa kelompok telah lebih dulu melakukannya setelah menutup kali dengan kain serta teknolog nano bubble tak banyak menolong.
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
4 hari lalu
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?