Calon anggota legislatif Partai Gerindra, Ahmad Dhani (kiri), dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tiba di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Agustus 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri
TEMPO.CO, Jakarta - Musikus Ahmad Dhani Prasetyo menilai keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih Sandiaga Uno sebagai pasangan dalam Pilpres 2019 adalah tepat. Sandiaga Uno, yang kemudian telah mundur dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur Jakarta, disebutnya sebagai jalan tengah.
“Dia mengerti ekonomi dan dekat dengan Syariat Islam,” kata Ahmad Dhani usai menjalani persidangan sebagai terdakwa ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 13 Agustus 2018.
Berbeda dengan rekomendasi sejumlah ulama yang pernah disodorkan kepada Prabowo sebagai calon presiden, Sandiaga disebutkannya bukanlah ulama. Meski begitu Ahmad Dhani menekankan kalau Sandiaga Uno seorang muslim yang kafah atau menyeluruh.
Prabowo pun ditekannya merupakan calon presiden yang diusung berdasarkan ijtima para ulama. "Nah Sandiaga ini merupakan jalan tengah yang akan diijtimakan lagi kepada IB," kata Ahmad Dhani merujuk kepada pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab yang disebutnya Imam Besar.
Nama Sandiaga Uno muncul sebagai calon wakil presiden pada hari-hari terakhir pendaftaran capres dan cawarpres pada Kamis 9 Agustus 2018. Kemunculannya diiringi dengan kabar uang mahar sebesar Rp 500 miliar yang disebar ke anggota partai koalisi Gerindra.
Sandiaga Uno menggeser nama Agus Harimurti Yudhoyono, Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat, sekaligus putra mantan presiden dua periode Bambang Susilo Yudhoyono. Selain itu juga menggusur Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri dan sejumlah ustad yang diusung sekelompok ulama.
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan
2 jam lalu
Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan
Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
3 jam lalu
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
6 jam lalu
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.