Begini Derita Relawan Asian Games di Tepian Kali Item

Sabtu, 25 Agustus 2018 07:00 WIB

Relawan dari Indorelawan memungut sampah penonton pembukaan Asian Games di luar Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, 18 Agustus 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Aulia Andinia mengungkap perjuangannya sebagai relawan Asian Games 2018. Dia ditugaskan di Bus Shelter di kawasan Wisma Atlet Kemayoran, dekat dengan tepian Kali Item.

Baca:
Seperti Apa Bau Kali Item Samping Wisma Atlet Saat Ini?

Aulia menjadi saksi kalau kain waring penutup kali, pompa penambah debit, dan rekayasa biologis yang pernah dilakukan di Kali Item tak sepenuhnya mengusir bau. Kadang embusan angin membawa bau itu menusuk hidungnya, namun Aulia yang telah ditugaskan di sana sejak 10 Agustus 2018 berusaha tak hirau.

Bau Kali Item bukan satu-satunya tantangan bagi Aulia. Dia bercerita harus tinggal di tenda pinggir kali mendapat giliran tugas malam, sebelum akhirnya mendapat kamar di tower Wisma Atlet. "Karena tidur di pinggir kali Item, jadi nyamuknya amat sangat banyak," kata mahasiswi semester 3 UPN Veteran itu.

Para relawan yang kebagian giliran tugas malam lantas melakukan berbagai usaha untuk melawan serangan nyamuk. Mereka berbagi tugas tambahan, yakni ada yang bawa raket pembunuh nyamuk atau pelindung tubuh yang lainnya. “Nyamuk benar-benar banyak banget,” kata Aulia lagi.

Penderitaan belum memuncak karena Aulia dkk sempat tidur hanya beralas tikar. Belum lagi tamu tak diundang lainnya masuk ke tenda. “Karena saat tidur, pernah juga dilangkahi kucing atau tikus.”

Baca juga:
Kali Item Era Ahok Bersih dan Jernih? Simak Cek Fakta Ini
7 Jurus Anies Baswedan Untuk Taklukkan Bau Kali Item

Aulia mengungkapkan, relawan Asian Games 2018 yang bertugas malam bervariasi antara 4 sampai 7 orang. Mereka bertugas mereka permintaan transportasi dari tiap tower.

Lain lagi cerita Ines R., sukarelawan bagian tranportasi. Ia tidak selalu bertugas di shelter bus 2, tapi terkadang di shelter 1 di bagian depan kompleks Wisma Atlet yang relatif jauh dari Kali Item.

Ines lalu membandingkan. “Kalau di depan, tantangannya panas. Kalau di belakang (shelter 2) memang adem karena ada tenda, tapi parfumnya itu....aduh...bau banget,” kata dia.

Berita terkait

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

3 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

6 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

11 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

13 hari lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia : Israel Akhirnya Buka Pintu Perbatasan ke Utara Gaza setelah Dibentak Amerika Serikat

26 hari lalu

Top 3 Dunia : Israel Akhirnya Buka Pintu Perbatasan ke Utara Gaza setelah Dibentak Amerika Serikat

Top 3 dunia, Israel ketar-ketir setelah Amerika Serikat mengancam akan mengubah kebijakannya jika bantuan tak diizinkan masuk ke utara Gaza

Baca Selengkapnya

Australia Bekerja Sama dengan Israel untuk Investigasi Serangan Udara yang Tewaskan Relawan Kemanusiaan

27 hari lalu

Australia Bekerja Sama dengan Israel untuk Investigasi Serangan Udara yang Tewaskan Relawan Kemanusiaan

Australia akan menunjuk penasihat khusus untuk bekerja sama dengan Israel dalam investigasi insiden di Gaza yang menewaskan tujuh relawan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya

Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

27 hari lalu

Antonio Guterres Minta Ada Investigasi atas Total 196 Relawan Dibunuh di Gaza

Antonio Guterres menyerukan investigasi independen terhadap dibunuhnya ratusan pekerja kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

28 hari lalu

Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

Polandia menuntut permintaan maaf, kompensasi dan penyelidikan terhadap tewasnya relawan World Central Kitchen dalam serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

28 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya