Dugaan Mafia Tanah Mencoleng Aset DKI, Ini Ragam Modusnya

Senin, 10 September 2018 11:40 WIB

Pegawai Diduga Terlibat Hilangkan Aset Tanah DKI

TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan mafia tanah mencoleng aset DKI mengemuka kembali. Kali ini dipicu pengumuman Polda Metro Jaya yang menetapkan delapan orang sebagai tersangka pemalsuan dokumen sertifikat kepemilikan tanah pada Rabu 5 September 2018.

Baca:
Polisi Tetapkan 8 Tersangka Mafia Tanah Aset DKI

Penetapan itu berasal dari sengketa tanah seluas hampir 3 hektare di lokasi yang kini berdiri kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Jakarta Timur di Kebon Nanas, Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur. Sudarto dan tujuh lainnya dijadikan tersangka berdasarkan keterangan Badan Pertanahan Nasional DKI Jakarta.

Dalam persidangan, BPN menyatakan tak pernah menerbitkan sertifikat yang digunakan Sudarto dkk untuk menggugat Pemerintah DKI atas pemakaian tanah tersebut. “Kami punya dua alat bukti,” kata Kepala Sub Direkorat Harta Benda, Direkorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis 6 September 2018.

Dugaan mafia tanah mencoleng aset tanah Jakarta telah ada sejak lama seiring dengan terus lepasnya aset tersebut. Mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, misalnya, pernah mengungkapnya saat DKI harus rela melepas lahan eks Kantor Wali Kota Jakarta Barat pada 2016.

Baca:
Kesaksian Mengejutkan Perempuan Tersangka Mafia Tanah Aset DKI

Atau Kepala Bagian Bantuan Hukum Biro Hukum DKI, Nur Fadjar, pada Juni 2017 lalu. Saat itu DKI kembali kalah di pengadilan tingkat pertama untuk kasus tanah Samsat Jakarta Timur. Fadjar bahkan mencurigai peran orang dalam pemerintahan memanfaatkan lemahnya sertifikasi dan pendataan aset DKI.

Pelbagai cara ditengarai dilakukan oleh penggugat atau tersangka mafia tanah untuk mencoleng aset-aset pemerintah DKI. Pemalsuan diduga hanya satu bagian dari modus yang digunakan. Berikut yang lainnya,

Baca juga:
Aset DKI Dalam Incara Mafia Tanah

1. Bekerja sama dengan oknum pegawai pemerintah DKI Jakarta yang mengetahui aset berpotensi digugat.
2. Memanfaatkan kelemahan dokumen yang dimiliki pemerintah DKI Jakarta. Misalnya, banyak tanah yang belum bersertifikat atau hanya memiliki fotokopi kepemilikan.
3. Bekerja sama dengan lurah untuk menerbitkan surat keterangan bahwa tanah penggugat tercatat di Buku Leter C kelurahan.
4. Bekerja sama dengan kalangan internal pengadilan dengan menetapkan dokumen fotokopi dan yang diduga palsu bisa menjadi alat bukti.

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

49 menit lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

4 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya