Pengakuan Pembuat Video Viral TKA Cina yang Ukur Tanah Proyek LRT

Senin, 17 September 2018 19:51 WIB

Kepadatan kendaraan dekat proyek pembangunan jalur light rail transit (LRT) Jabodetabek di pinggir jalan tol Jakarta-Cikampek KM 14, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, 23 Desember 2016. TEMPO/Ariesant

TEMPO.CO, Bekasi – Sebuah video tentang beberapa orang warga asing asal Cina melakukan kegiatan pengukuran tanah di sekitar proyek depo light rail transit (LRT) Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi viral di media sosial. Dalam video tersebut, WNA tersebut tak dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia.

"Kejadiannya sekitar dua pekan lalu, tepatnya 5 September," kata Karta Sitepu, warga yang merekam WNA yang sedang mengukur tanah tersebut pada Senin, 17 September 2018.

Baca juga: Tanpa Modal, Ratu Prabu Biayai LRT dari Pinjaman Bank Cina

Karta mengatakan, jumlah pria yang diduga adalah tenaga kerja asing (TKA) asal Cina tersebut empat orang. Mereka membawa alat ukur digital. Kehadiran mereka di sana mengundang perhatian. Soalnya, situasi di lokasi tersebut kini sedang memanas menyusul pemerintah ingin membangun depo LRT.

Advertising
Advertising

"Saya hampiri, mereka diam saja," ujar Karta.

Rupanya, menurut dia, ekspatriat tersebut tak dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia serta bahasa Inggris. Sedangkan dua orang warga Indonesia yang mendampingi tak banyak bicara.

Tak dapat menjelaskan perihal kegiatan di sana, kata dia, warga asal Cina tersebut lalu pergi dari lokasi. "Di sini potensi kena proyek, makanya warga selalu was-was," kata dia.

Karena itu, Karta mengatakan jika ada perusahaan atau pemerintah hendak melakukan kegiatan di wilayahnya, agar berkoordinasi dengan pengurus RT maupun RW. Hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman, dikhawatirkan justru terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Warga setempat, Mahmud, 50 tahun, mengatakan lahan di antara Kalimalang dengan Tol Jakarta-Cikampek bakal terkena proyek pembangunan depo LRT. Kini lahan itu ada yang berstatus milik warga, ada juga milik pemerintah terutama di bantaran Kalimalang. "Kalau yang milik warga sudah beres, tinggal pembayaran," ujar dia.

Simak juga: Beroperasi di Asian Games 2018, Ini 5 Fakta Kereta LRT DKI

Berbeda dengan lahan milik pemerintah yang kini terdapat permukiman warga. Menurut dia, belum ada titik temu antara pemerintah pusat dengan warga di sana.

Beberapa kali situasi memanas, bahwa ratusan aparat kepolisian diterjunkan ke lokasi. "Yang banyak lapo masih belum beres, soalnya sering panas," ujar pria yang akan mendapatkan ganti rugi 400 meter tanah dari proyek LRT ini.

Berita terkait

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

21 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

3 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya