Aktivis Ratna Sarumpaet memberikan klarifikasi terkait pemberitaan penganiayaan terhadap dirinya di kediamannya, kawasan Bukit Duri, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2018. Pada 21 - 24 September 2018, sebenarnya Ratna tengah mendapatkan perawatan dokter bedah plastik di Jakarta untuk menyedot lemak, sehingga mukanya mengalami lebam. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah seniman yang kini lebih banyak aktif di dunia politik, Ratna Sarumpaet, tampak sepi hari ini, Jumat 5 Oktober 2018. Baru dua hari sebelumnya rumah itu riuh karena ada pengakuan si pemilik rumah telah menciptakan berita bohong atau hoax yang mampu mengguncang secara nasional.
Kemarin, tepatnya Kamis malam 4 Oktober 2018, Ratna Sarumpaet kembali menjadi lakon utama dari sebuah peristiwa. Dia ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta dan dicegah bertolak ke Cile, Amerika Selatan, untuk sebuah undangan yang digenggamnya dari sebuah forum perempuan penulis drama internasional.
Pintu pagar rumah di Jalan Kampung Melayu Kecil V Nomor 24, Tebet, Jakarta Selatan, itu tergembok sepanjang pagi hingga siang ini. Sekitar pukul 09.30, seorang pria keluar dari rumah itu tapi langsung memasuki kendaraan yang sudah menunggunya di tepi jalan.
Pria itu tidak bicara apa pun kepada awak media yang menunggu di depan rumah.
Pria lain yang mengantarnya keluar gerbang juga idem, kecuali hanya mengatakan rumah sedang sepi. "Hanya ada pembantu," ujarnya.
Pada Jumat dini hari, penyidik sudah lebih dulu mendatangi rumah itu dan melakukan penggeledahan. Polisi lalu membawa laptop, buku agenda, flashdisk, dan baju.
Selesai penggeledahan disebutkan juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono sekitar Pukul 03.00. Tapi lagi-lagi tidak ada keterangan dari dalam rumah soal yang sama.