KPAI Duga Aksi Puluhan Siswa Sayat Tangan Dipicu Tayangan Ini

Sabtu, 6 Oktober 2018 17:11 WIB

Ilustrasi Siswa Menengah Pertama Korea Selatan. Yonhap

TEMPO.CO, Jakarta - KPAI bersama jajaran cybercrime kepolisian menemukan ada hubungan perilaku siswa atau anak menyayat tubuh mereka dengan beberapa postingan di medsos dan aplikasi di ponsel pintar.

"Ini diduga menjadi faktor pemicu kejadian ini," ujar Komisioner KPAI Bidang Kesehatan dan NAPZA, Sitty Hikmawatty, Sabtu 6 Oktober 2018.

Dugaan ini, diperkuat dengan laporan 41 siswa yang melukai diri di Lampung Tengah pada awal bulan Oktober ini. Sebelumnya aksi yang sama dilakukan 56 siswa SMP di Pekan Baru, Riau.
Baca : BPOM Sebut Minuman Torpedo Aman, KPAI: Masalah Belum Selesai

Untuk itu, lanjut Sitty, tayangan-tayangan tersebut telah diamankan untuk diteliti lebih lanjut oleh kepolisian dan instansi terkait lainnya.

Kasus-kasus ini, menurut Sitty bisa menjadi fenomena gunung es. Jika tidak dilakukan deteksi dini maka jumlah anak atau siswa-siswa yang melakukan kegiatan melukai dirinya dengan benda tajam ini akan besar.

Sebelumnya, kata Sitty, KPAI juga pernah menerima laporan dari orang tua siswa, sifatnya masih konsultatif." Karena itu kami masih melihatnya sebagai kejadian kasuistik terkait proses pubertas yang dialami seorang remaja," kata dia.

Menurut Sitty, semestinya fase pubertas ini adalah sesuatu yang wajar yang harus dilalui setiap individu normal untuk memasuki gerbang kedewasaannya. Fase ini memang rawan, karena terjadi berbagai adaptasi dalam diri seseorang, termasuk adaptasi hormonal dalam proses tersebut yang bisa berdampak pada adaptasi psikologis juga.

Yang menjadi tidak normal adalah jika fase rentan tersebut, kemudian di stimulasi oleh faktor-faktor tertentu baik itu internal maupun eksternal sehingga memunculkan ekspresi emosi yang berlebihan/ tidak pada tempatnya.
Simak juga :
Rombongan Anies Bantu Evakuasi Korban Kecelakaan di Tol Cipali


"Setidaknya dari pendalaman kami atas kasus di Pekanbaru, kami melihat tayangan video video melalui medsos itu sebagai stimulus negatif yang merangsang anak melakukan aktivitas hingga melukai diri mereka sendiri," katanya.

Advertising
Advertising

Untuk itu, Sitty mendesak agar masalah ini secepatnya harus menjadi prioritas juga untuk diatasi. "KPAI sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, semoga bisa segera dilakukan langkah-langkah kongkrit."

Berita terkait

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

3 hari lalu

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan sepatu lokal membantu siswa kurang mampu dengan memberikan alas kaki sekolah.

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

18 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

26 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

33 hari lalu

SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

Berikut data hasil SNBP 2024 untuk peserta yang mendaftar dan dinyatakan lulus.

Baca Selengkapnya

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

41 hari lalu

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

43 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

48 hari lalu

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

48 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

50 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

Polisi tetapkan ibu kandung bunuh anaknya sendiri di Bekasi sebagai tersangka. KPAI mengambil tindakan cepat.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

51 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan

Baca Selengkapnya